Bis dari Madura langsung Yogyakarta

Bis dari Madura, Surabaya, Ngawi, Madiun, Solo, Yogyakarta, bersama MILA Sejahtera

18.41 Tugu Pertigaan Surakarta.

Bis melaju dengan kecepatan biasa karena masih di kawasan biasa macet, dari tadi perbincangan diwarnai seputar harapan dari kondektur bis yang berharap agar bis ini segera ramai penumpang, sore ini dari giwangan hanya 3 penumpang. Saya akan turun di pintu gerbang bumi ukir desa karduluk, 1 penumpang bakal turun di Bangkalan, kemudian ada yang mau turun di Surabaya (mungkin terminal bungurasih). Menurut pria yang bertubuh kekar dengan gelang rantai warna perak di lengannya,  "sebentar lagi bis ini pasti bakal rame, di jogja ini penjual nasi goreng, sate sate, pedagang rokok, pasti ikut ini, soalnya ini langsung, males kalau harus nyalen. Nomerra la ebagi ka kang sate, dhari dhissa' la ebagi pole ka se laen, bila pasa'an pakellar la jiya.

Buru reya ca-kanca ta' parcaja ka bis reya, ya telpon, video (call) ya ngabas dibi' ka korsena, la parcaja, gampang, poko' la amba' gu-lagguna. Bapak si pencoret² tiket itu sesekali menerima telpon, ada  pembeli ayam petarung dari madura yang menanyakan kepastian tibanya di Madura, sepertinya paket bakal diterima sekitar jam 02.00 atau 03.30an ra-kira begitu.

18.55 melintasi di depan SOLO SQUARE

Bis ini meliuk ke kiri, masih belum ada penumpang tambahan. Pada jam 16.35 lebih sedikit bis yang menyediakan smooking area ini mulai merangksek dari Terminal Giwangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti biasa, bis arah Surabaya akan melintasi perempatan Ngipik, Blok O, Janti, Jl Solo. Tentu saja di jalanan itu merangkak cukup lamban, jam 16.30an merupakan jam pulang kerja, pulang kuliah atau bahkan bisa juga berangkat ngopi, meskipun lambat namun  tetap merayap.

Sepanjang jalan itu, bendera partai, baliho banner calon legislatif, DPRD, DPRD DPR RI berjubel, sesekali terlihat tarian boneka yang mempersilahkan masuk ke toko cat.

19.03 belok kanan masuk Terminal Tirtonadi Solo. Bis ini pun berhenti, di area PT MILA sejahtera, bersanding mesra bersama line Jogja-Solo-Madiun-Surabaya, seperti Mira, Sugeng, Eka, asongan pun masuk menawarkan berbagai macam minuman. di terminal ini satu penumpang naik. Sepertinya bakal banyak yang naik. Kami akhirnya mengobrol. Cie cie² 😂😂😂.

Maos jugan

Mon padha madurana reya le', pabangsa, nyator, saenggana mon badha pa'-apaan areya abanta. Saenggana nyaman. mon acatora reya le', saongguna badha bagiyan katemorra se korang abangsa, korang bisa persatuan, (kata katemorra sebenarnya hanya mewakili sebagian, saya ganti dengan kata katemorra demi kenyamanan dan ketidaknyamanan bersama), korang pakanca.

19.15 Mila Sejahtera line Jogja-Banyuwangi hengkang terlebih dahulu. Di luar bis, terjadi perbincangan, tawar menawar harga. 19.26 pemetik gitar kencrung naik bernanyi bersama seorang perempuan. Saya hanya bisa memberi 2 batang rokok. Cukup banyak penumpang yang naik.

19.30 pintu ditutup tancap gasss. Belok kanan, lalu belok kiri. Bapak Juru Coret bersiaga dengan lembaran karcisnya. Karcis baru. Karcis baru. Lampu merah pertama. Akankah kita menuju pintu toll? Hijau. Belok kiri. Di depan juru tancap gass tersedia 2 bungkus sigaret yang siap siaga dihisap kapan pun ada country ada 123+2. Bis Ekonomi full AC tarif biasa merayap pasti di jalanan Solo. terlihat masjid Tegalharjo di sisi kanan, tentu saja kami hanya melihat. 19.36 lampu di kabin di matikan. Mungkin juru coret telah usai mengatur jarak tempuh penumpang sebagaimana yang mereka harapkan. Hingga melintasi RSUD Dr Moewardi tidak ada gangguan sama sekali, diberhentikan lampu merah. Hijau. Injak gas lagi. Belum ada tanda² mau naik ke jalan toll. Tunggu saja bersabar. Napa sih!!!

Saya 2 kali minta dipotretkan pada Mas yang menjaga pintu belakang, yang biasanya bagian menaikkan penumpang. Waktu di Terminal Tirtonadi Solo, saya melihat puntung Surya yang sepertinya baru terbakar di ujungnya saja. Masih panjang. Namun tidak saya ambil. saya memilih membakar 123 yang terbalut kertas kuning.

19.44 melintasi Taman Budaya Jawa Tengah, kalau tidak salah ingat di dalam sana, ada Teater Arena, tempat berbagai macam pertunjukan berlangsung. Tak lama kemudian belok kiri, mas di samping sopir mendatangi orang-orang, menawarkan tumpangan.

Sorabaya- sorabaya. Tol panjang. Tol panjang. tak ada yang tertarik. Bis kembali melaju dengan kecepatan 80. Kali ini tentu lebih cepat, karena tak lagi merayap. Mulai zig zag. Bapak yang akan turun di Bangkalan mulai terlelap dalam tidrunya.

19.55 belok kiri mau masuk pintu Toll Sragen. 19.56 masuk toll. Kita akan melihat bagaimana bis dengan mesin HINO AK 240 EURO 4 ini berjibaku di jalan tanpa hambatan. Selamat Datang di jalan toll panjang yang dibangun oleh negara Republik Indonesia di masa kepemimpinan Presiden yang berhasil menjabat selama sepuluh tahun, Ir Bapak Joko Widodo, tentu saja dengan uang negara. Langsung gelap. ya jalannya terlihat, karena bisnya ada lampunya. tapi sekitarnya tidak ada perumahan. Jauh sekali dari keramaian. Tanpa lampu  merah. Saat masuk toll ini saya disuguhi air kemasan tanggung. Kecepatan naik maksimal. Tak ada lagi pemotor yang tiba-tiba nyempil. Sang pengatur kecepatan bertanya. Oleh piro. Di jawab dengan sekian sekian.

Maos jugan

Syukurlah, nanti (di terminal) Madiun nambah. Tak lama kemudian masuk rest area. Ada bus Jakarta Surabaya yang masuk rest area. Ternyata mau minum. Minum bahan bakar lah. Bisnya masih sangat bagus. Sepertinya benar² dipersiapkan untuk memberikan pelayanan yang prima.

Mumpung lagi promo, kalian yang ingin melihat Malioboro, Borobudur, atau ingin sekali tiba di Yogyakarta, hanya dengan 170K sudah bisa tiba di terminal Giwangan Yogyakarta, katanya jam 2 pagi sudah tiba di Giwangan Yogyakarta. Bisa tidur dulu di emperan atau istirahat di masjid, pagi² naik ojek online ke Malioboro, atau ke tempat wisata lainnya, jam 15.30 sudah tiba lagi di terminal Giwamgan, jam 16.30 balik lagi ke Madura dengan Ongkos Naik Bis (ONB) Sumenep-Yogyakarta 170. Hitung sendiri 170+170 itu untuk ongkos naik bis.

Kalau mau ke Borobudur, sehabis nyampe Giwangan langsung naik ojek online (bisa mobil, seperti Gocar Grabcar) langsung ke Pintu masuk Borobudur, mulai jam 08.00 menikmati wisata Borobudur, jam 10.00 pindah ke wisata Prambanan atau yang lainnya. Jam 15.30 balik ke terminal giwangan. Jam 16.30 pulang ke Madura. Kalian sudah bisa bikin video tiktok e dey in my laep.

20.08 tancap gass lagi. Lajur kanan untuk mendahului. Begitu kata keterangan terpampang. Gelap. Lampu dari depan. Nyalip. Nyalip. Km 533. Km 534. Nyalip. Km 535. Nyalip nyalip. Nyalip. Nyalep. 500 m gambar piring sendok. lampu kuning. rest area. Lewat. Disalip. Disalip. Km 540. Nyalip. Bis depan kami, terpaksa ngiri. H A T I H A T I. Tak ada gambar partai, caleg, dan lain lain. Hanya rambu rambu lalu.lintas.  km 547. Nyalip. Nyalip. Nyalip. Info toll >>>. Belum terlihat ada orang merokok di smooking room. Sudah males mau nulis nyalip. Nyalip. Menyalip. Disalip. tapi memang cepet sih. Benar-benar memberikan perubahan yang signifikan. Cepat nyampe. Toll transjawa.

Ada 4 mobil damkar (fire rescue). Jam 20.36 saya mulai ngantuk. saya merekam saja. 20.47 masuk terminal Kertonegoro, Ngawi. Tahu asin. Aqua sprit. Tahu. Tahu. Mizon. Tahu. Tahu. eh ternyata asongan. Tak lama setelah menurunkan dua penumpang. Lalu teriak² madura. Madura. Madura. Klaskon dikit. Tancap gas lagi. Jalanan dalam terminal itu berombak. Bis ini akan kembali masuk ke toll. Ternyata ada Taman Pemuda Soekarno. Rumah makan Duta 3, Ngawi. Belok kanan menuju toll. Tempel kartu. Terbuka. Masuk. Gaspoll. Di depan kami ada Armada Penantian. Kami menuju arah Madiun Caruban Surabaya di atas pintu toll. Gelap. Km 580.  Tak ada pejalan kaki sama sekali. Mulai ngantuk.

21.05 masuk kabupaten Madiun. Makin cepet aja nih bis. 21.07 menuju Madiun Magetan Ponorogo. Kami keluar toll. Di depan kami, ada bus cepat yang merajai jalanan surabaya, Madiun, Solo Yogya, Purwokerto, Cilacap, non ekonomi, EKA. Dari arah belakang Sugeng ekonomi menyalip dari samping kanan, selamat datang di kota Madiun. Terminal Purboyo. 20.18 Kami ngtem di depan terminal. Nasi pecel. Nasi pecel. Nasi mase, niat ingsun payu, tahu tahu. Monggo mase. monggo. Lima ribu. Aqua. Nasi pecel. Aqua. satu penumpang masuk. Madura langsung. Surabaya. Tol panjang. Suraboyo iku mau. Boyo boyo. Terakhir terakhir. Bungur. Bungur. Saya memilih mengurangi minum air. karena bis ini melewati tol panjang, serta belum ada water closednya, tapi anda bisa ke kamar kecil di terminal² yang saya sebutkan di atas.

21.24 lanjut lagi. Sumatera Raya Trans masih ngtem. Kami akan kembali masuk pintu toll. SPBU Nglames. Jalanan ramai. 21.35 masuk tol lagi. Tempel kartu. Buka. Masuk. Mesin meraung raung. Caruban Nganjuk Surabaya. Tugu JAK (jasa marga).  Gelap. Ngantuk!

21.43 masuk terminal Caruban. Banyak elf di terminal ini. Para penumpang dipersilahkan untuk makan (ya beli sendiri) pergi ke toilet. Mas yang tadi saya mintain tolong memotret, sedang membersihkan kaca depan bis. Samping kanan kiri Bis tertulis Trans Java, MADURA - SURABAYA - YOGYA. MILA SEJAHTERA. PT Mila Sejahtera telah berusia 47 tahun, sedjak 1976.

Di terminal ini saya hanya meneteskan air seni di tempat yang telah disediakan lalu dengan ikhlas dan tak perlu mengingatnya saya meninggalkannya. Kemudian saya menyemplungkan selembar 2000an pada kotak yang tak bersuara. saya justru tidak ngantuk. Saya bersyukur sekali diberi perut anti bau mesin bis. Beberapa teman saya justru muntah² ketika naik bis, bahkan harus minum antimo, biar perut tidak terkocok. Pada jam 22.10 saya mulai ngantuk. Ketika bis ini kembali ke toll saya pasti akan tertidur. Kalau memang ingin tidur. Ada beberapa elf yang sudah berangkat. 22.15 kembali berangkat. Saya mau tidur dulu.

Maos jugan

00.12 sudah masuk Terminal Purabaya, Bungurasih Surabaya, Jawa Timur. Terminal Terbesar pertama yang saya singgahi pada tahun 2010, pada saat hendak berangkat ke Yogyakarta.

Madura. Madura. Maduro. Sumenep. Sumenep. Habis itu saya tertidur sampe nyaris perbatasan sampang pamekasan. Sekitaran setengah tiga. Bis tidak masuk terminal Ronggosukowati, Pamekasan, terminal dekat kampus Islam Negeri itu. Ada 4 penumpang turun di pertigaan sebelum terminal. Dari tempat itu, tersisa saya sebagai penumpang yang bakal turun di depan pintu gerbang Karduluk. Jam 03.23 saya turun dari Bis.

ingat, Hanya 170.000 itu untuk sekali berangkat, itupun dari terminal Arya Wiraraja Sumenep sampai terminal Giwangan Yogyakarta, kalau pergi pulang ya berarti kali 2 (170x2). ya hitung sendiri. sekarang sudah banyak kalkulator, kalau mau ke Borobodur, cari tahu info tiketnya, kalau mau ke pariwisata lainnya… ya cari tahu dulu informasinya. biar kalian tidak kelaparan di jalan.


Mat Toyu

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak