Politik adalah proses pembuatan keputusan dan
pelaksanaan kekuasaan yang berhubungan dengan pengaturan dan pemerintahan suatu
negara atau komunitas. Politik juga mencakup berbagai aktivitas seperti
kampanye politik, pemilihan umum, pembuatan kebijakan publik, dan hubungan
antara pemerintah dan masyarakat. Tujuan politik adalah untuk memastikan
stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat serta mendorong
partisipasi aktif dan demokratis dari seluruh warga negara.
Pengertian Identitas
Identitas merujuk pada karakteristik atau atribut
yang membedakan seseorang atau sesuatu dari yang lainnya. Identitas dapat
terdiri dari berbagai aspek seperti jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa,
kebangsaan, profesi, preferensi seksual, dan banyak lagi. Identitas seseorang
juga dapat mencakup pengalaman hidup, nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang
dimilikinya.
Identitas seseorang tidak selalu tetap sepanjang
hidupnya. Identitas dapat berubah seiring dengan perubahan dalam pengalaman
hidup, lingkungan sosial, dan keadaan lainnya. Misalnya, seseorang dapat
mengubah keyakinan agamanya, memilih untuk mengejar karir baru, atau merubah
preferensi seksualnya.
Identitas juga dapat dibentuk oleh pengaruh budaya,
sosial, dan politik. Identitas kolektif, seperti identitas suku bangsa atau
identitas nasional, seringkali menjadi bagian integral dari cara seseorang
memahami dirinya dan tempatnya di dalam masyarakat.
Maos jugan
- Ngosap Dhadha, Nyangkole Kerrong
- Carpan: Durahem Ajuwala Tokona
- Eja'an Dhalem Basa Madura
- Kerata Basa Madura
- Konsonan Alos & Dhammang
Pengertian Politik Identitas
Politik identitas adalah praktik politik di mana
individu atau kelompok memobilisasi identitas mereka, seperti agama, suku,
jenis kelamin, orientasi seksual, atau status migrasi, untuk mencapai tujuan
politik. Praktik politik identitas ini berfokus pada pemahaman bahwa identitas
seseorang memengaruhi pengalaman hidup mereka dan bagaimana mereka diperlakukan
dalam masyarakat.
Dalam politik identitas, kelompok-kelompok yang
merasa terpinggirkan atau ditekan dalam masyarakat menggunakan identitas mereka
untuk membentuk koalisi dan memperjuangkan hak-hak mereka. Misalnya, sekelompok
perempuan yang merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan, dapat menggunakan
identitas mereka sebagai perempuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan
hak-hak perempuan.
Politik identitas sering menjadi topik yang
kontroversial karena beberapa orang percaya bahwa memperkuat identitas kelompok
dapat menyebabkan konflik dan diskriminasi terhadap kelompok lain. Namun, bagi
mereka yang terlibat dalam politik identitas, hal ini dianggap sebagai cara
yang efektif untuk memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan dalam masyarakat.
Bahaya Politik Identitas
Politik identitas merujuk pada strategi politik yang
didasarkan pada karakteristik identitas sosial seperti ras, agama, gender,
orientasi seksual, etnis, dan sebagainya. Hal ini bisa menjadi bahaya karena:
Memperburuk polarisasi: Ketika politik identitas
dipraktekkan, seringkali muncul polarisasi antar kelompok. Orang-orang lebih
memilih untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok mereka dan
bersikeras pada pandangan politik yang sesuai dengan kelompok tersebut daripada
merangkul perspektif yang lebih luas dan inklusif.
Menyebabkan diskriminasi: Politik identitas dapat
memicu diskriminasi terhadap kelompok minoritas, yang sering kali dianggap
sebagai 'lain' atau 'asing' oleh kelompok mayoritas. Hal ini bisa membawa
konflik dan meningkatkan kebencian di antara kelompok-kelompok tersebut.
Mengabaikan isu yang lebih penting: Terlalu banyak
fokus pada politik identitas dapat mengalihkan perhatian dari isu-isu yang
lebih penting seperti pemerataan ekonomi, lingkungan hidup, dan kesehatan. Hal
ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah ini
secara efektif.
Menciptakan tekanan sosial: Politik identitas
seringkali menciptakan tekanan sosial di dalam kelompok-kelompok identitas.
Orang-orang yang tidak sejalan dengan pandangan politik yang dominan di dalam
kelompok mereka dapat merasa terasing dan ditekan untuk menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok.
Membatasi dialog dan kerjasama: Politik identitas
dapat menghambat dialog dan kerjasama antar kelompok-kelompok identitas yang
berbeda. Orang-orang cenderung memilih untuk berbicara hanya dengan orang-orang
yang sejalan dengan pandangan politik mereka sendiri, yang dapat membatasi
kesempatan untuk membangun pemahaman dan kerjasama di antara kelompok-kelompok
yang berbeda.
Karena itu, politik identitas dapat menjadi bahaya
jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan dengan pengakuan bahwa
kelompok-kelompok identitas tidak selalu monolitik dalam pandangan politik
mereka. Hal ini juga penting untuk menempatkan isu-isu identitas dalam konteks
isu-isu yang lebih luas dan untuk mempromosikan dialog dan kerjasama antar
kelompok-kelompok identitas yang berbeda.
Manfaat Politik Identitas
Politik identitas adalah upaya untuk memperjuangkan
hak dan kepentingan kelompok sosial berdasarkan identitas atau karakteristik
tertentu, seperti suku, agama, gender, orientasi seksual, dan sebagainya.
Beberapa manfaat politik identitas antara lain:
Meningkatkan Kesadaran Diri Kelompok: Dengan
berpartisipasi dalam politik identitas, anggota kelompok dapat merasa lebih
terlibat dan lebih sadar akan hak-hak mereka serta kepentingan yang perlu
diperjuangkan.
Maos jugan
- Damar Kambang: Kaleburanna Oreng Madura
- Odhi’ Juntrong ban Patteha
- Majang, Riqatul Fitriyah
- Parebasan Madura ban Contona
- Nyamana Budhu’na Keban
Menyeimbangkan Kekuasaan: Politik identitas dapat
membantu kelompok minoritas untuk menyeimbangkan kekuasaan dengan kelompok
mayoritas dan mendorong pemerintah atau lembaga lainnya untuk memperhatikan dan
mengakui kepentingan mereka.
Menghasilkan Perubahan Sosial: Melalui politik
identitas, kelompok minoritas dapat memperjuangkan perubahan sosial yang
memengaruhi kehidupan mereka secara positif, seperti menghapus diskriminasi
atau memperjuangkan hak-hak yang sama dengan kelompok mayoritas.
Menjaga Keragaman Budaya: Politik identitas dapat
mempertahankan dan mempromosikan keragaman budaya dalam masyarakat, yang
memperkaya nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Meningkatkan Kepentingan Publik: Partisipasi dalam
politik identitas dapat memberikan kontribusi pada kepentingan publik secara
umum dengan memperjuangkan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan hak
asasi manusia.
Namun, politik identitas juga dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti memperdalam konflik antarkelompok dan mengabaikan kepentingan umum. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan yang tepat antara politik identitas dan kepentingan publik secara keseluruhan.