Organisasi
pelayanan manusia adalah organisasi yang berfokus pada memberikan layanan dan
dukungan kepada manusia yang membutuhkan. Organisasi ini bertujuan untuk
membantu individu, keluarga, dan komunitas untuk memperoleh sumber daya dan
pengembangan yang mereka butuhkan untuk mencapai kesejahteraan.
Organisasi
pelayanan manusia dapat beroperasi di berbagai bidang, termasuk layanan
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, lingkungan, agama, dan banyak
lagi. Tujuan utama dari organisasi ini adalah untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa
contoh organisasi pelayanan manusia termasuk Badan Amal Nasional (Baznas),
Palang Merah Indonesia, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), serta lembaga-lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang berfokus pada hak asasi manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Organisasi
pelayanan manusia memainkan peran penting dalam membantu mengurangi
ketidaksetaraan dan kekurangan dalam masyarakat. Dalam upaya untuk mencapai
tujuan ini, organisasi pelayanan manusia dapat memberikan bantuan dalam bentuk
layanan kesehatan, pendidikan, dan dukungan sosial. Organisasi ini juga dapat
berkolaborasi dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat lainnya, dan
masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif
dan berkeadilan bagi semua orang.
Fungsi
Pelayanan Manusia
Fungsi
pelayanan manusia adalah untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada individu,
keluarga, dan komunitas dalam memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan
kesejahteraan mereka. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari pelayanan
manusia:
Memberikan
layanan kesehatan: Pelayanan manusia dapat memberikan layanan kesehatan yang
mencakup pemeriksaan kesehatan, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka
panjang untuk individu yang sakit atau memiliki kebutuhan kesehatan khusus.
Meningkatkan
pendidikan: Pelayanan manusia dapat membantu meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan bagi individu dan keluarga. Ini termasuk layanan seperti
pengembangan keterampilan, pelatihan pekerjaan, dan bantuan keuangan untuk
biaya pendidikan.
Memberikan
dukungan sosial: Pelayanan manusia dapat memberikan dukungan sosial dalam
berbagai bentuk, termasuk layanan konseling, dukungan keluarga, bantuan makanan
dan perumahan, dan layanan keamanan sosial untuk orang yang rentan.
Meningkatkan
kesejahteraan komunitas: Pelayanan manusia dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan komunitas dengan melakukan kampanye kesadaran, mempromosikan
perdamaian dan keterlibatan masyarakat, dan membangun jaringan kerja sama
antara organisasi-organisasi dan pemangku kepentingan.
Mengurangi
kemiskinan: Pelayanan manusia dapat membantu mengurangi kemiskinan dengan
memberikan bantuan keuangan dan bantuan kebutuhan dasar bagi mereka yang
membutuhkan.
Mendorong
perubahan sosial: Pelayanan manusia juga dapat berfungsi untuk mendorong
perubahan sosial dan politik yang lebih besar dengan memperjuangkan hak asasi
manusia, melindungi hak-hak perempuan dan anak-anak, dan mempromosikan keadilan
sosial.
Dengan
berbagai fungsi pelayanan manusia ini, diharapkan dapat membantu memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia serta membawa perubahan
positif dalam masyarakat.
Undang-Undang
Kesejahteraan
Undang-Undang
Kesejahteraan Sosial adalah undang-undang yang bertujuan untuk memastikan
perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti
orang miskin, orang tua, penyandang cacat, anak-anak terlantar, dan lain
sebagainya. Undang-undang ini mencakup berbagai program sosial, seperti bantuan
sosial, layanan kesehatan, pendidikan, perumahan, dan lain-lain.
Di
Indonesia, Undang-Undang Kesejahteraan Sosial diatur dalam UU No. 13 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Program Kesejahteraan Sosial. Undang-undang ini
menetapkan bahwa pemerintah harus memastikan bahwa setiap warga negara
memperoleh hak atas perlindungan sosial, terutama bagi mereka yang berada dalam
kondisi yang memprihatinkan.
Program-program
kesejahteraan sosial yang disediakan oleh pemerintah dapat meliputi bantuan
sosial berupa tunjangan sosial, subsidi bahan bakar, dan lain-lain. Selain itu,
program-program kesejahteraan sosial juga dapat berupa layanan kesehatan,
pendidikan, perumahan, dan program-program lainnya yang bertujuan untuk
membantu masyarakat yang membutuhkan.
Undang-undang
kesejahteraan sosial sangat penting dalam memastikan bahwa masyarakat yang
kurang mampu mendapatkan perlindungan dan dukungan dari pemerintah. Dengan
adanya undang-undang ini, diharapkan bahwa kesejahteraan sosial dapat terjamin
bagi seluruh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan
membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Pada
sisi yang lain
1. Organisasi pelayanan kemanusiaan (human
service organization) merupakan mempunyai karakteristik khusus artinya berbeda
dengan organisasi lainnya, seperti organisasi publik (public organization) dan
organisasi bisnis (business organization) :
dua
definisi organisasi pelayanan kemanusiaan yang diberikan oleh ahli/ pakar ?
1. Proses dan strategi dalam mengelola
lembaga/organisasi pelayanan sosial yang berorientasi pada nilai-nilai
kemanusiaan (human values) dan kepuasan penerima pelayanan (client’s
satisfaction) (Edi Suharto).
2. sebagai sekumpulan individu yang
tergabung dalam suatu organisasi yang fungsi utamanya adalah untuk melindungi,
memelihara atau meningkatkan kesejahteraan pribadi individu-individu dengan
cara menentukan atau menetapkan, merubah atau membentuk ciri-ciri pribadi
mereka. (Marriane Woodside).
Identifikasi dan untus-unsur dari
definisi tersebut, kemudian rumuskan menjadi definisi yang lebih komprehensif ?
- HSO adalah organisasi pelayanan,
- Pemberian kepuasan pelayanan kepada
individu dan kelompok
- Memiliki struktur dan aturan
- Memiliki program kerja,
- Sekumpulan orang yang tergabung dalam
satu lembaga
- Pemberian pelayanan pertolongan
kepada individu dan kelompok
- Mengadvokasi setiap permasalahan
individu.
- Memiliki regulasi kerja yang jelas
Jadi
secara komprehensip adalah Lembaga pelayanan kemanusiaan yang memberikan
pertolongan secara individu dan kelompok, yang menjalankan tugas dan fungsinya.
Yang memiliki struktur kerja dan program kerja pertolongan / layanan kepada
setiap individu dan kelompok untuk mengadvokasi permasahan individu dan
kelompok.
Identifikasi persamaan dan perbedaan
organisasi pelayanan kemanusiaan dengan organisasi publik dan organisasi bisnis
dengan mengacu pada tabel dibawah ini :
Persamaan
:
d.
Karakteristik
/ Aspek Persamaan
HSO Organisasi
Publik Organisasi Bisnis
Fokus/Sasaran Bekerja dengan kostumer/pengguna untuk memenuhi
kebutuhan mereka Bekerja dengan
kostumer/pengguna untuk memenuhi kebutuhan mereka Bekerja dengan kostumer/pengguna untuk memenuhi kebutuhan
mereka
Dasar
pijakan Menggunakan berbagai disiplin ilmu/profesi Menggunakan berbagai disiplin ilmu/profesi Menggunakan berbagai disiplin
ilmu/profesi
Pendekatan
kerja Berbagai pendekatan Berbagai pendekatan Berbagai pendekatan
Organisasi Berupa organisasi yang sistemik Berupa organisasi yang sistemik Berupa organisasi yang sistemik
Pertanggungjawaban Harus bisa dipertanggungjawabkan secara
publik Harus bisa
dipertanggungjawabkan secara publik Harus
bisa dipertanggungjawabkan secara publik
Perbedanaan
:
Karakteristik
/ Aspek Perbedaan
HSO Organisasi
Publik Organisasi Bisnis
Bahan
Baku Manusia dengan masalahnya Barang material, orang, jasa, informasi Barang material
Tujuan Terlalu abstrak, yaitu “kesejahteraan” sehingga
sering disebut ambigu, tidak jelas, terlalu tinggi untuk diukur Konkret, terukur karena yang
di-treat adalah sesuatu yang konkret dan terukur. Konkret, terukur karena yang di-treat adalah sesuatu yang
konkret dan terukur.
Situasi
yang melingkupi Situasi moral
yang ambigu, ada pergolakan lingkungan sosio-politik yang berbeda, sehingga
seorang peksos di HSO harus bisa secara arif menyikapi perbedaan kepentingan
yang ada. Meski berurusan dengan
publik, tetapi publik yang “sehat” sehingga tidak ada kepentingan yang
berpotensi bertabrakan dgn kepentingan pihak lain. Maka, situasinya lebih
terkontrol. Iklim yang kondusif,
seirama dengan ruh bisnis, maka seorang pebisnis cenderung lebih mudah
mengambil sikap dan keputusan terkait bisnis mereka.
Teknologi
Layanan Terlalu luas, lebar, tidak
pasti karena tujuan akhir yang ingin dicapai juga terlalu abstrak, yaitu
“kesejahteraan”. Spesifik,
tergantung fokus publiknya. Misalnya pendidikan, maka teknologinya adalah
audio-visual, internet, teknik pengajaran, teknik evaluasi semester. Spesifik, tergantung fokus bisnisnya. Misalnya
media massa, maka teknologinya adalah audio-visual, internet, satelit.
Kegiatan
inti Relasi yang baik antara peksos
dengan klien. Outputnya adalah perubahan pada klien. Relasi dengan berbagai pihak: kostumer, pegawai, manajemen,
masyarakat (pihak lain), lembaga survey, dll. Produksi
barang atau jasa, penjualan, dan lain-lain.
Aktivitas Kegiatan kurang reliabel dan efektif
terhadap permintaan klien karena begitu luasnya “kesejahteraan”, sehingga
cenderung resistan terhadap inovasi dan perubahan. Sangat inovatif, berusaha mencari cara yang efektif dan
efisien. Sangat inovatif, berusaha
mencari cara yang efektif dan efisien.
Organisasi
pelayanan manusia:
Pengetahuan, keterampian dan nilai-nilai
yang harus dimiliki seorang manajer organisasi pelayanan kemanusiaan ?
Pengetahuan
:
ü Memahami tujuan, kebijakan, pelayanan dan
sumber organisasi
ü Memahami dinamika perilaku manusia
ü Memahami sumber masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan organisasi secara komprehensif
ü Memahami metode pekerjaan sosial yg digunakan
lembaga
ü Mengetahui prinsip, proses, teknik manajemen
ü Biasanya
menjadi anggota asosiasi
ü Memahami teori organisasi
ü Mengetahui
proses dan teknik evaluasi (Skidmore 1995:34-37)
Keterampian
dan nilai-nilai
ü Respek terhadap setiap anggota dan dipandang
sbg individu yang unik
ü Mengakui tidak semua pegawai sempurna
ü Menyediakan sarana fisik dan iklim emosional
yg dpt membawa setiap staff bekerja
lebih baik
ü Sadar akan pentingnya nilai
ü Selalu terbuka dan menerima ide-ida baru
ü Mengakui kesejahteraan agensi lebih penting
dari pada pekerja
Nilai-nilai
manajer HSO :
ü Jujur, sebuah HSO akan berjalan baik jika
semua anggotanya jujur. Hal ini diawali dari manajernya. Manajer yang baik
adalah jujur, baik pada diri sendiri, kepada bawahan, dan kepada klien.
ü Visioner, seorang manajer HSO tidak boleh
berfikiran atau berwawasan pendek, sempit, dan terkungkung. Ia harus visioner,
sehingga bisa merencanakan jauh masa mendatang.
ü Kompeten, setiap pekerjaan yang dipegang oleh
orang yang tidak berkompeten, maka akan gagal. Manajer HSO sebagai pengendali
dan pendorong suksesnya tujuan HSO harus lebih awal untuk menjadi kompeten.
Sehingga ia bisa menjalankan fungsi manajerial secara baik, yaitu planning,
organizing, actuating, and controlling.
ü Independen, seorang manajer HSO tidak boleh
plin-plan, tidak punya sikap, selalu bergantung kepada orang lain. Ia harus
independen sehingga keputusannya adil dan proporsional. Independen dibangun
setelah mendengar berbagai masukan dan pandangan lalu diputuskan secara bijak.
Adapun “independen” yang disalahfahami sebagai sikap tidak mau mendengar
pendapat orang lain, maka itu sebenarnya adalah otoriter, bukan independen
Analisis kendala apa saja yang
sering dihadapi dalam meningkatkan kinerjanya ?
Seorang
manajer tidak terlepas dari sebuah aturan yang dijalankan secara bersama-sam
dalam menjalankan fungsinya, terhambatnya kinerja seseorang karena tidak
menjalankan beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian.
Ada beberapa teori dan pendekatan manajemen
yang berpengaruh terhadap keberadaan HSO di Indonesia :
contoh
implikasi teori birokrasi dan human relationsip terhadap manajemen HSO ?
1. muncul, karena dengan pendekatan klasik
tidak dapat dicapai efisiensi produksi dan keserasian kerja
2. mencari upaya mengatasi masalah
organisasi dengan melihat dari sisi pola tingkah laku pekerja, terutama
hubungan antar manusia (human relations)
3. didukung oleh para ahli dalam bidang ilmu
sosial dan psikologi
contoh
implikasi pendekatan sistem dan kontigensi terhadap manajemen HSO :
1. mengidentifikasi karakteristik dari
pekerjaan, orang maupun organisasi sehingga seseorang berhak dan layak
diperlakukan dengan cara tertentu dalam oraganisasi.
2. prinsip dasar yang mendasari pendekatan
ini adalah tidak ada cara yang terbaik
untuk melaksanakan perencanaan, pengorganisasian maupun pengendalian, karena
sangat bergantung pada situasi dan tempat yang ada pada saat itu.
3. masalah sama, situasi berbeda maka cara
penyelesaian masalah tersebut mungkin akan berbeda, pemberian keterampian dan
kemampuan seorang kien tentulah mengalami dampak yang lebih baik dari
sebelumnya.
Hansefeld
mengemukakan teknologi pelayanan kemanusiaan dapat dibedakan menjadi 4 jenis :
1.
People processing (memproses
untuk mendapatkan pelayanan) yaitu memberikan label atau cap atau status terhadap orang
dengan mengarahkan orang tersebut
diperlakukan dengan cara-cara tertentu oleh organisasi atau lembaga
sosial, misalnya
penyandang masalah akan mendapatkan perlakuan tertentu dari organisasi
bentuknya dengan membuat diagram masalah bahwa orang tersebut akan kelihatan
memiliki masalah tertentu.
2. People sustaining (support sevice Child
care, home visiting) yaitu memberikan perawatan atau kesejahteraan secara
personal tanpa harus merubah ciri-ciri orang tersebut. Misalnya : pelayanan
dukungan kepada panti asuhan, pelayanan akomodasi.
3. People changing (family therapy, program edukasi, konseling) yaitu mencoba
merubah ciri-ciri pribadi orang. Misalnya melakukan terapi individual atau
terapi kelompok, memberikan konseling.
4. People controling (mengontrol dan
menekan/ membatasi) yaitu adanya aktifitas dalam mengotrol, membatasi, represi
(penekanan-penekanan).
kecenderungan
HSO di Indonesia dalam mengimplementasikan keempat jenis teknologi tersebut ?
Status
individu dan kelompok tentulah menginginkan permasaahan yang dihadapinya dapat
selesai, namun keterbatasan yang dimiliki suatu lembaga tentulah tidak dapat
memenuhi kebutuhan individu tersebut, kebanyakan dari lembaga sosial hanya
memberikan terapi dan konseling bagi klien yang menghadapi permasalahan,
tentulah HSO di indonesia tidak menjadi perhatian khusus saat ini karena
dianggap kurang memberikan pelayanan, hal ini sangat diharapkan kerjasama
seluruh lapisan demi terwujunya pelayanan sosial ditengah-tengah masyarakat.
Perencanaan
merupakan suatu fungsi manajemen yang strategis, sehingga HSO yang berhasil
biasanya ditandai dengan adanya perencanaan program pelayanan yang matang.
komponen-komponen
apa saja yang direncakan dalam program pelayanan HSO ?
ü Penelitian—menganalisa kekuatan, kelemahan, dan
faktor lain dari perusahaan, dan mempertimbangkan kesempatan dan resiko yang
muncul dari tren eksternal.
ü Formulasi tujuan—mendefinisikan bagaimana
perusahaan itu di masa depan.
ü Perencanaan strategis—mengembangkan kerangka
kerja keseluruhan yang menguraikanbagaimana perusahaan tersebut akan bergerak
menuju tujuannya.
ü Perencanaan operasional—menciptakan
langkah-langkah yang mana setiap departemen dan fungsional harus ambil dalam
menjalankan rencana strategis.
proses perencanaan program pelayanan HSO ?
ü Pilih tujuan.
ü Pertimbangkan sumber daya agensi.
ü Menghitung alternatif-alternatif yang ada.
ü Antisipasi apa hasil dari setiap alternatif.
ü Putuskan rencana yang terbaik.
ü Rencanakan program yang spesifik.
ü Bersikap terbuka terhadap perubahan.
Pengambilan
keputusan adalah tugas utama seorang manajer / pimpinan ?
contoh
langkah-langkah pengambilan keputusan ?
1. Identifikasi masalah,
2. Analisis lingkungan yang relevan
3. Mengembangkan alternatif-alternatif
keputusan.
4. Memilih alternatif yang paling baik.
5. Mengimplementasikan keputusan
6. Evaluasi dan tindak lanjut keputusan.
Contohnya
:
Dalam
satu kecamatan terdapat 8 kelurahan, dan akan mendapatkan program bedah rumah
sebanyak 100 rumah tidak layak huni, dari 8 kelurahan yang terdapat + 250 rumah
yang tidak layak huni, pimpinan kecamatan, lurah, peksos, dan beberapa utusan
dari lembaga HSO melaksanakan rapat / pertemuan untuk menentukan kepala keluarga
yang berhak mendapatkan bedah rumah tersebut. Seorang manajer / pimpinan
sangatlah menentukan dalam pengambilan keputusan dalam program bedah rumah.
Setelah beberapa peserta mengeluarkan ide dan saran maka seorang manajer HSO
dalam pengambilan keputusannya bebagi tiap kelurahan 10 rumah yang tidak layak
huni, dan sisanya diberikan kepada kelurahan yang memiliki luas area
kerja.
beberapa
model pengambilan keputusan dan apa implikasi model terhadap manajemen HSO ?
1. Intuitive decision :
Pengambilan keputusan yg lebih
ditentukan oleh perasaan daripada rasionalitas.
Tindakan memutuskan berkaitan dg apa yg orang
rasa benar/ baik, utk menduga (hunches) atau perasaan berani (gut feeling)
Pekerja sosial sering menggunakan cara/
metode ini, khususnya saat bekerja sama dg klien.
Cara ini melibatkan perasaan dan informasi
Cara ini juga sering dilakukan dlm rangka
menyewa atau memecat karyawan HSO
2. Judgmental Decision :
Pengambilan keputusan berdsrkan pd
pengetahuan & pengalaman (knowledge & experience)
Orang yg akrab dg keg organisasi (misal:
supervisor) senantiasa melakukan pengambilan keputusan bagi bawahannya.
3. Problem Solving Decision :
Cara
ini digunakan jika pengambilan keputusan dg pendapat (judgmental decision) tdk
memadai
Keputusan
jenis ini membutuhkan informasi yg lebih banyak dan waktu lebih lama.
Prosesnya
adalah: studi, analisis, dan refleksi.
Keputusan
ini sering disebut metode rasional, krn menggunakan pendekatan obyektif dan
ilmiah (scientific approach).
Biasanya digunakan utk memecahkan masalah yg
kompleks atau mengambil keputusan dr berbagai pilihan yg sulit.
Buku yany bisa anda pedan di lalampan book store: 081908071122