Salekoran: Masihkah Perlu Buku Hari Ini


Sumenep-Lalampan.com. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (Lesbumi PCNU) Sumenep mengadakan (semacam diskusi tempumpun) mini seminar dengan menghadirkan K.M Faizi yang merupakan penulis buku “Tirakat Jalanan” “Merusak Bumi dari Meja Makan” “Celoteh Jalanan” serta “Melihat Indonesia dari Angkutan Umum” dan sederet buku lainnya yang telah terbit dari beberapa tahun lalu.

Setelah dipersilahkan untuk menyampaikan apapun yang berkaitan dengan tema “ MASIHKAH KITA PERLU BUKU HARI INI?” beliau mulai menuturkan dari perjumpaannya dengan buku, terutama ketika tebak-tebakan nama-nama kota di seluruh dunia di masa kanak-kanaknya, misal dimana letak Madagaskar, lalu dia akan menunjuknya dalam atlas yang telah tersedia, dari hal-hal seperti itu tumbuh kaingin tahuan tentang kota-kota atau ibu kota di seluruh dunia, termasuk jalur atau cara menuju ke kota tersebut, itulah kemudian yang menjadi panduan untuk menelusuri kota-kota atau setidaknya kabupaten di seluruh Nusantara mulai dari Sabang sampai Merauke dengan Angkutan Umum.

Kegiatan ini berlangsung di Lantai II kantor Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Sumenep, dari wajah-wajah peserta, terlihat antusiasme yang tinggi, mendengar pemaparan bagaimana cara mencari informasi, sebab hari ini, kita sudah terlampau terburu-buru, padahal waktu tidak pernah berubah, tetap 24 jam, sejak beliau kecil hingga sekarang tetap 24 jam, menikah satu atau tiga, empat, waktu tetap saja 24 jam, lalu bagaimana cara kita membaca buku: yaitu sesuai kebutuhan akan informasi, bisa melalui indeks yang ada di halaman belakang buku yang dibaca.

Masih pentingkah buku hari ini, bukan soal bukunya, print out, ebook, pdf, tapi adalah bagaimana cara tetap gairah membaca, nah ini yang berat, kemungkinan besar, banyak dari generasi sekarang yang sepertinya sudah mulai berkurang minat bacanya. Hari ini sudah ada snack book, yang bisa dibeli berdasarkan kebutuhan, seperti hanya sekedar membeli bab 1, atau bab 4, karena kebutuhannya, itu bisa yang disebut dengan Snack book, buku jajan (snack), K.M Faizi juga menuturkan hal itu dan telah mendapatkan royalty sebesar empat ribu rupiah.

Kegiatan malem salekoran ini merupakan agenda rutin yang (inginnya bisa) dilaksanakan setiap bulan, yaitu pada tanggal 21, namun kadang tertunda ke bulan-bulan berikutnya, dalam acara tersebut, peserta cukup banyak dari berbagai komunitas, badan otonom, serta Lesbumi MWC.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak