Santri Menyuarakan Pendidikan Pesantren

Lomba Pidato Pendidikan Pesantren

Sumenep — Lalampan.com – Di tengah riuh semangat Festival Pendidikan yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah Universitas Annuqayah Guluk-Guluk pada 14–15 Mei 2025, satu nama muncul sebagai bintang muda yang mencuri perhatian para juri dan hadirin: Hilwa Maulidina.

Siswi kelas 1 Madrasah Aliyah An-Najah 1 (Anjas) ini meraih Juara II dalam ajang Lomba Pidato Pendidikan yang mengusung tema besar: “Merawat Pendidikan Pesantren: Meneguhkan Literasi dan Karakter Santri di Era 5.0.”

Baca juga:

Lahir dan tumbuh di Desa Karduluk, Hilwa adalah buah hati dari pasangan Mukhlis dan Ainiyah. Di balik kelembutan suaranya, tersimpan semangat juang yang tinggi dan komitmen kuat terhadap nilai-nilai pendidikan dan pesantren yang telah membesarkannya.

Dalam pidatonya, Hilwa menekankan pentingnya menjaga warisan intelektual pesantren di tengah derasnya arus digitalisasi. Ia tidak hanya menyuarakan pentingnya literasi kitab-kitab klasik, tetapi juga menekankan perlunya santri menguasai teknologi tanpa kehilangan akhlak sebagai pondasi. Gaya retorikanya yang lugas dan penuh semangat membuat dewan juri terkesima.

Menurut salah satu guru pendamping dari MA An-Najah 1, kemenangan Hilwa ini seperti kejutan. “Sejak awal, kami berupaya agar siswa-siswa untuk tampil di depan penonton, tidak gemetar, ta’ ngetek, sudah lumayan. Harapannya ke depan, akan terus lahir bibit-bibit yang siap berpartisipasi di ajang seperti apapun,” ujar guru tersebut.

Baca juga:

Festival Pendidikan ini menjadi ruang pembuktian bagi para santri untuk tampil bukan hanya sebagai pewaris tradisi, tetapi juga sebagai pelopor inovasi. Dan Hilwa, dengan tutur katanya yang tajam dan berakar pada nilai-nilai pesantren, telah menunjukkan bahwa usia bukanlah batas untuk menyuarakan perubahan.

Kini, setelah namanya diumumkan sebagai Juara II, Hilwa kembali ke bangku belajarnya di MA An-Najah 1 dengan semangat baru. Bagi remaja dari Karduluk ini, lomba pidato bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus menyuarakan pendidikan, karakter, dan nilai-nilai luhur santri di era modern.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Dukung Kami merawat "Bahasa dan Budaya Madura"

Jika Anda membaca tulisan di lalampan.com dan merasa mendapatkan manfaat, silahkan bagikan ke tan-taretan, bala-tangga tor kanca, silahkan diskusikan, atau bahkan cukup tinggalkan komentar. Dan bila Anda berkenan, silahkan juga menekan tombol Trakteer.id untuk sekadar mentraktir kami segelas kopi/Jindhul.

Trakteer Kopi Sacangker

Formulir Kontak