Lalampan.com.
2023. Di awal tahun 2023 ini Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman
(STIDAR) Ganding Sumenep kembali
menggelar Seminar Proposal atau yang biasa dikenal dengan sempro (bukan
semprotan ya). Seminar proposal merupakan tahap pertama dalam menyelesaikan
tugas akhir bagi mahasiswa yang telah memasuki semester akhir, terutama bagi
mahasiswa yang hendak lulus, jika masih ingin bertahan lama di kampus, maka
tidak perlu terburu-buru untuk membuat proposal skripsi dan ikut seminar.
Saatkuliah memang serba sulit, supaya bisa diterima pun juga sulit, harus melaluiberbagai macam seleksi dan lain sebagainya, mau lulus pun juga demikian, tidak
sekedar langsung keluar, beres, iya bisa juga keluar, berhenti, tapi tidak
membawa gelar sebagaimana mestinya. Salah satu syarat kelulusan di kampus,
seperti STIDAR adalah menulis skripsi, diawali dengan mengajukan judul, menulis
proposal (bukan proposal meminta-minta dana ya) proposal tersebut
memaparkan latar belakang penelitian beserta perangkat lain yang dibutuhkan
dalam penelitian. Jika sudah selesai menulis proposal, diseminarkan, diujikan. Mahasiswa
mempresentasikan hasil tulisannya dihadapan penguji.
Seperti
yang terjadi hari ini di Hall Ibrahimi kampus 1 STIDAR, ada 23 mahasiswa
mengikuti seminar proposal yang terdiri dari dua program studi. Dalam seminar
tersebut hadir menyaksikan langsung Ketua STIDAR, Kiai Junaidi M.Pd MM, Ketua
LP3M Kiai Ainul Yaqin dan Ketua LPM Bapak Khamsil Laili.
“Kami
sangat bersyukur, meskipun musim hujan, hari ini hanya mendung dan bunyi gluduk
hanya di langit sana. Harapannya, mahasiswa segera melakukan revisi, kemudian
dapat melanjutkan penelitiannya dengan cepat, sehingga cepat selesai, kami
menargetkan pada akhir Juni nanti bisa diadakan ujian Skripsi.” Tegasnya pada
lalampan di sela-sela kesibukannya.
Beberapa
mahasiswa merasa sangat senang bahwa perjuangan menulis proposal sudah sampai
tahap seminar atau ujian, seperti yang diutarakan Panji Pamongkas yang berupaya
meneliti tentang Kompolan sebgai
media konselling pemuda di desanya.
“Saya
ingin meneliti kompolan yang saya pikir membawa perubahan terhadap kondisi
remaja.” Celetuknya setelah keluar dari ruang seminar di lantai dua itu.
Senada
dengan Fauzi yang mencoba memaparkan bahwa Kewirausahaan sudah harus tumbuh
dalam diri siswa SMA/MA atau pun SMK. Penelitiannya tentang kewirausahaan
menjadi fokus utamanya. Dirinya merasa perlu meneliti sejauh mana tumbuhnya
kewirausahaan dalam diri siswa-siswa SMK. Hal ini untuk dijadikan bahan
pertimbangan bahwa kewirausahaan untuk meminimalisir pengangguran.