Tahun ini, ikut senang sekali ada teman sekelasku di sekolah dasar yang menerima penghargaan Sastra Rencage lewat bukunya yang berjudul "Kerrong ka Omba'" (Penerbit Sulur). Mungkin dia yang termuda di antara para penerima. Senang sekali mendengar kabar ini.
Di antara banyak temanku yang serius berkarya, hanya
dia yang konsisten menulis dalam bahasa daerah serta Lukman Hakim Ag. Di era
bahasa daerah sudah mulai sangat asing bagi generasinya sendiri, dia seperti
punya keyakinan kuat untuk tetap menulis menggunakan bahasa lokal. Barangkali
karena dia percaya, suatu hari nanti saat bahasa daerah sudah semakin punah, ia
akan menjadi "pahlawan" yang berhasil menyelematkan daerahnya dengan
karya-karyanya yang masih bisa dijadikan bahan baca. Setidaknya.
Maos jugan
- Buku Sastra se Ngaolle Tandha Pangesto
- Dhuwa' Buku Sastra e Taon 2022
- Lukman: Ngaronge Sagara Madura
- Puisi Madura: Nyapa Oreng Aroko'
- Mahwi Air Tawar, Aeng se Abakta Jembar
Kami berkawan baik dari sejak kecil, karena dia
tetanggaku. Sejak lepas MA, dia pindah ke Jogja. Dan beberapa bulan lalu, kami
mutar-mutar mengelilingi warung kopi dan warung angkringan di sana selama
beberapa hari. Beberapa hari terakhir, dia agak galau, mungkin sedang
mempersiapkan modal untuk melamar seseorang. Dari segi penampilan, agak
pendiam. Tak terlalu romantis, memang kurang suka yang puitis. Karena dia bukan
penyair, dan tak ada darah puisi dalam dirinya.
Buku "Kerrong ka Omba' (Rindu kepada Ombak)"
adalah buku ke-2, setelah "Embi' Celleng Ji Monentar." Dari dulu
hingga sekarang, dia tetap menulis dalam bahasa Madura halus. Dan suka
publikasi. Sayang, ruangnya kecil, hanya ada Radar Madura dan Majalah Jokotole,
tempatnya berlabuh. Tetapi, dia sangat telaten dan sabar berurusan dengan
ruang-ruang yang terbatas itu. Dari konsistensi menulis dengan bahasa daerah,
ada harapan bisa menjadi pengembangan dan penjagaan terhadap literatur dan kearifan
lokal Madura ke depan.
Selamat taretanku Mat Toyu, penghargaan ini buah dari
proses kreatif dan konsistensimu selama ini. Semoga semakin produktif ke depan.
Catatan Facebook A'yat Khalili.
Penerima Hadiah Sastera Rancagѐ tahun 2020: Mat Toyu
dengan buku Kerrong ka Omba’ (terbit 2019, dari Penerbit Sulur Pustaka).
Penerimah Hadiah Sastera Rancagѐ tahun 2021: LukmanHakim Ag dengan buku “Sagara Aeng Mata Ojan (terbit 2020, dari Penerbit Sulur
Pustaka).
Penerima Hadiah Sastera Rancagѐ tahun 2022: Mat Toyu dengan buku “Ngejung” (terbit tahun 2021, dari Penerbit Sulur Pustaka).