Kemah Cerpen Tunas Bahasa Ibu Dibuka
Lalampan.com. Dalam rangka berupaya merevitalisasi Bahasa
Ibu, serta membuat penuturnya lebih fasih dan semakin mengerti tentang fungsi &
makna Bahasa Ibu dalam keseharian, Balai Bahasa Jawa Timur menghadirkan
kegiatan-kegiatan yang akan bermanfaat, salah satunya adalah Kemah Cerpen untuk
siswa-siswi SD & SMP tahun 2024.
Peserta kemah cerpen pada Oktober 2024 merupakan para
pemenang Lomba di Festival Tunas Bahasa Ibu, Bahasa Madura pada tahun 2023, yang
merupakan siswa-siswi SD & SMP dari empat kabupaten di Madura serta ditambah
Banyuwangi.
Maos jugan
- Kabunga’an dhari MGMP Basa Madura
- Jamal D Rahman Maos Carpan
- Buku Sastra se Ngaolle Tandha Pangesto
- Dhuwa' Buku Sastra e Taon 2022
- Sobung Kritikus Sastra e Madura
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), Bahasa Madura
dilaksanakan setiap tahun, baik ditingkat kabupaten maupun provinsi. Diawali dengan
bimbingan tekhnis (pembelajaran) bagi guru-guru SD & SMP, kemudian para
tersebut berkewajiban untuk melakukan pengimbasan terhadap guru sejawat, murid
dan lain sebagainya, sehingga banyak orang mengerti bahwa sangat penting untuk
menjaga dan melestarikan Bahasa Madura.
Tahun 2024 tidak hanya itu, hadirnya Kemah Cerpen
untuk siswa-siswi SD & SMP akan semakin memperkuat pemahaman siswa untuk
melestarikan Bahasa Madura atau Bahasa daerah lain melalui penulisan cerpen (berbahasa
daerah).
Dalam FTBI ada tujuh materi (lomba), yaitu Mendongeng,
Membaca Puisi, Pidato, Menulis Cerpen, Carakan, Menembang dan Lawakan Tunggal
(tujuh jenis lomba tersebut menggunakan Bahasa Daerah, seperti Bahasa Madura &
Bahasa Osing).
Kemah Cerpen yang akan berlangsung selama lima hari bertempat
di Swiss-Berlinn Hotel Surabaya (21-25 Oktober 2024). Opening Seremony
berlangsung secara khidmat, dipandu oleh Ibu Naila, diawali dengan pembacaan
basmlah, menyanyikan Indonesia Raya, berdoa, serta sambutan sekaligus Pembukaan
langsung oleh Ibu Dr. Umi Kulsum, M. Hum.
Dalam sambutannya beliau mengawali dengan pantun yang
langsung mendapat sambutan hangat dari para peserta yang hadir. Dr Umi
Menuturkan bahwa kemah cerpen ini akan berupaya untuk melahirkan
generasi-generasi tunas Bahasa, baik Bahasa Madura maupun Bahasa Osing.
Maos jugan
- Literatur Kritik Sastra
- Dhalem Molang Are XIII, Kodu Maemot Aba’
- Belajar Bisikan Tanah
- Obur Pornama Kaaddhangan Ondhem
- Pangadha’ dhari K.A Dardiri Zubairi
“Dengan adanya Kemah Cerpen ini, diharapkan nanti,
hasil dari kegiatan ini adalah menjadi bahan ajar, yang bisa dinikmati oleh
seluruh pelajar Bahasa Madura dan Bahasa Osing.” Tutur beliau.
Pada kesempatan yang sama, beliau menyampaikan bahwa para pemateri yang akan memberikan bimbingan selama lima hari merupakan orang-orang pilihan di bidangnya, seperti Mudhar Ch, Muna Masyari, Mat Toyu, Antariksawan, Moh. Syaiful & Nur Holipah, ada yang dari Madura dan ada pula dari Banyuwangi. (lAm).