Lalampan.com. 1446. Tak dapat
dipungkiri, siswa-siswi yang baru menginjak usia empat belas tahun, atau bahkan
dua belas tahun merasa sangat bahagia, bukan soal jauh dari rumah atau pun bisa
jalan-jalan, namun bisa belajar banyak dari para Meastro Sastra Madura &
Indonesia, sebut saja Mudhar Ch, Muna Masyari bapak Moh Syaiful dan
Antariksawan Yusuf. Siswa-Siswi SD & SMP mendapatkan kesempatan untuk ikut Kemah
Cerpen Tunas Bahasa Ibu. Dari Madura (empat kabupaten) ada sepuluh siswa-siswi.
Mereka yang terundang pada Kemah Cerpen Tunas Bahasa 2024 tersebut adalah para
Juara Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat SD & SMP tahun 2023.
Maos jugan
- Takdir di Sepertiga Malam
- Lanceng Talpos Ban Salbut
- Mulut Orang dan Ucapan Neng Fai
- Contoh Undangan Bahasa Madura
- Tekos Juwang, Nyalonor Nyellor Ngambang
Dalam Kemah Cerpen Tunas Bahasa
Ibu 2024, bukan hanya dari Bahasa Madura, tetapi juga dari Bahasa Osing
(Banyuwangi) juga sebanyak sepuluh siswa-siswi dari Tingkat SD & SMP. Selama
lima hari, siswa-siswi tersebut mendapat bimbingan penulisan cerpen sampai
menghasilkan cerpen berbahasa Madura.
Dari awal, mereka
mendapatkan teori penulisan dari Muna Masyari dan Bapak Moh Syaiful dalam satu
ruangan yang sama, di hari berikutnya, mendapatkan bimbingan menulis
berdasarkan daerahnya masing-masing, di bagi dua kelas, kelas Madura dan kelas Banyuwangi.
Sejak hari Selasa
siswa-siswi tersebut belajar menulis, menuangkan ide-ide & pikiran mereka
kreatif mereka, sampai menjadi cerpen, cerpen-cerpen tersebut akan dikumpulkan
jadi satu dan akan diterbitkan untuk menjadi buku. Hal ini disampaikan langsung
oleh Ibu Dr Umi Kulsum, M. Hum, selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hal itu, baik
siswa-siswi Madura maupun Banyuwangi mengucapkan banyak terima kasih kepada
BBJT yang telah menghadirkan mereka untuk belajar menulis cerpen dalam Bahasa daerah
(Madura & Osing).
Maos jugan
- Safari Ramadan Ansor
- Satu Abad NU dan Haul Gus Dur
- Isro’ Mi’roj: Tanggalkan Kehidupan Duniawi
- The Talon as Training Camp of PERSIP
- Sapardi DD & Fiersa Basari Idolana
Salah satu perwakilan
siswa dari SMPN 2 Pamekasan menuturkan “Kesan pesan saya cukup sederhana, terkait
pembelajaran penulisan cerpen, tentunya akan teruskan dan saya kembangkan dalam
kehidupan sehari-hari, tidak berhenti sampai hari ini saja. Kami juga akan
mengajak teman-teman kami untuk berbicara Bahasa Madura, tidak sungkan untuk
bicara dengan Bahasa Madura, agar Bahasa Madura tetap lestari.” Ucap Belva yang
bernama lengkap Audrey Belva Putri Purnama. Hal itu ia sampaikan dalam Penutupan
Kemah Cerpen Tunas Bahasa Ibu 2024 yang dihadiri langsung oleh Ibu Kepala Balai
Bahasa Jawa Timur.
Selama Kemah Cerpen berlangsung Belva menulis cerpen berbahasa madura yang berjudul Taneyan Lanjang. Dalam acara penutupan tersebut, juga ditampilkan beragam kesenian dari dua daerah, Madura & Banyuwangi. Juga ditampilkan pembacaan cerpen berbahasa daerah dengan perwakilannya masing-masing.