Sajak Bara Cinta

 sanja' sastra madura, rowi el-hamzi, puisi madura,

 

I

 

Bara asmara

Meledak dengan indah

Setelah sekian lama dipanaskan gejolaknya

 

Laksana letupan kembang api yang memancarkan warna warni

Butiran butiran rasa memenuhi suasana

Dengan berbagai kebahagiaannya yang gegap gempita

Menghiasi relung dada

Layaknya taman bunga yang keseluhan kelopak kembangnya mekar dengan sempurna

 

Di saat yang bersamaan

Semua kata kata diam

Bungkam seribu bahasa

Tertahan air mata aksara yang menetes laksana intan permata

Sebagai bentuk keharuan dan ucapan selamat

Tanpa kalimat

 

Dibalik ketakjuban batin

Jiwaku berbisik lembut

 

Cinta,!!!

Uforiamu menyihir segala hasrat yang terpendam

Dan dibawah pesonamu aku bernaung

Engkaulah satu satunya yang bisa meruntuhkan pendirianku yang telah usang

  

Takepe' 1444

Maos jugan

 

II

 

Dari jauh aku menggoda lebah nakal

Yang meniupkan debu pada kembang yang belum sepenuhnya mekar

Di beberapa daun yang mingkup kemudian ia berusaha hinggap

Demi membebaskan kebutaan embun embun agar menyaksikan geliat bunga bunga yang mulai mengembang dengan bibirnya yang masih setengah terkulum

 

Kemudian ku tuliskan puisi yang tidak terlalu puitis

Dengan kata kata yang terlihat enggan ditelanjangi berulang ulang

 

Ketika selesai

Terlihat taman-taman masih nampak liar

Seperti tak berpenghuni

Dan meski tidak ada yang benar-benar tinggal

Seekor kupu-kupu berwajah tebal melintas

Seperti hendak menyepi 

Untuk mengenang kisah percintaannya yang panjang

 

Takepe' 1444

 

III

 

Untuk bisa meraih kebebasan

Seringkali kita harus tega mengubur mimpi

Serta membunuh perasaan dan pikiran kita sendiri

 

Untuk mendapatkan kemerdekaan

Kita seharusnya tak segan segan menyiksa keinginan dan pikiran yang membelenggu

 

Agar kita bisa berjalan sesuka hati

Menikmati indahnya kehidupan

Melangkah seringan mungkin tanpa beban di hati dan kepala

 

Agar kita bisa merasa seperti terlahir kembali

Dengan versi yang lebih baik lagi

Jauh seperti saat sebelum kita mengenal lelah, sedih, kecewa dan sakit hati

 

Beralih ke mode awal

Terinstal dengan stelan pabrik

Adalah sebuah jalan

Demi menghilangkan berbagai virus ganas mematikan

Virus kehidupan yang menggerogoti manusia didalam hati maupun pikiran

 

 

Takepe' 1444

 

 

IV

 

 

Malam,!!!

Larutkan sekuntum lamun

Jangan lupa leburkan juga rasa dalam angan

Diantara tabur putik putik kerinduan

Disemai hamparan taman keinginan

 

Lewat hening syahdu yang ku rasa

Izinkan ku puisikan tentang isi hati

Dengan membawa cinta segenap harap

Agar dapatnya mempersunting indahmu

 

Pada bintang bintang aku berpesan

Inginku meminjam cahaya rembulan

Tuk temani dirimu di peraduan malam

Bermandikan cahaya asmara dengan segala ungkapan keromantisan

 

Laksana semilir yang membawa wewangian surga

Seperti harum nafas tubuhmu yang aku rindu

Biarkanlah sejenak ku berkhayal tentangmu

Agar bisa ku peluk dirimu dalam mimpi indah ku

Sebelum dirimu benar benar rebah dipangkuanku

 

 

Takepe' 1444

Maos jugan

 

V

 

No one stays...

 

Pergi

Kita harus pergi

Kemudian menghilang

 

Dunia

Hanya titik transit

Bukan kampung halaman yang sesungguhnya

 

Disini

Kita hanya tourist

Wisatawan yang sedang bertamasya

Menikmati indahnya pemandangan

Serta menghayati keajaiban

 

Berbahagialah

Dan alangkah bodohnya

Jika seorang pelancong merasa kesal

Lelah dan kecewa

Menyaksikan latar belakang yang indah

Serta merasa menderita

Akibat ketumpulan rasa seninya yang tak dapat menangkap berbagai indahnya keajaiban yang ditampakkan alam

Dengan melihat keberadaannya hanya berupa batu karang cadas dan bentang Sahara tak bertepi

 

Alangkah ruginya mereka

Yang bisanya hanya mengeluh

Menyikapi kehidupan yang memerlukan perjuangan

 

 

Takepe'  1444

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak