Manusia Sekarang
Laksana
benci
Yang ada
hanya semakin menguasai
Bila tak
memaafkan lagi dan lagi
Pekat
bukan hanya tentang warna
Pekat
justru suara rasa
Rasa yang
menggila
Pada dunia
yang sudah benar-benar fana
Manusia
merajalela
Bukan
jumlahnya saja
Bajunya,
kursinya, sudah saling rebut paksa
Katanya
atas nama bangsa
Tahu-tahunya
hanya ada keluarga dan para kolega
Fitnah
disebut komentar
Informasi
sudah tinggal nyebar
Lalu
kritik apa kabar
Jangan
bilang sudah dibungkam tanpa sadar
Manusianya
tidak salah
Cara
berpikirnya yang bermasalah
Keliru
pada dirinya dianggap kaprah
Ketika
menindas yang lemah
Lalu apa
jika bukan serakah
Sumenep,
27/01/23
Yang Pincang
Tentang
kekacauan diskusi,
Seharusnya
bukan hanya satu arah tapi dari berbagai arah
Tentang
ketimpangan literasi,
Seharusnya
tidak cukup di seremoni sambutan-sambutan
Semestinya
sampai akhir
Semestinya
diikuti sampai selesai
Semestinya
ditindaklanjuti
Jika hanya
butuh dokumentasi
Seharusnya
tidak perlu bilang ada acara diskusi
Jika yang
dibutuhkan hanya laporan sertifikasi
Semestinya
cukup duplikat slip gaji
Bukan
pura-pura ada seminar literasi
Semangat
yang menggebu
Atau hanya
naik pangkat yang dituju
Katanya
memahat aksara
Tapi lupa
caranya membaca
Bilangnya
merangkai kata
Tapi
buku-buku dibiarkan begitu saja
Sebenarnya
yang tumpul literasi siapa?
Yang tidak
suka membaca
Atau
membaca tapi buta warna
Sebenarnya
yang pincang di mana?
Diskusi
tanpa membaca
Atau
membaca tapi tak pernah berpikir terbuka
Suatu saat
literasi juga tentang diam
Bukan
diam-diam meng-copy paste karya orang
Hanya demi
event tahunan
Rela
membayar orang lain hingga jutaan
Namanya
bergelar penulis
Tapi
diajak diskusi kok sinis
Mintanya
diapresiasi
Jika
dikritisi dibilang tidak tahu diri
Bawaaanya
ingin ketawa
Tapi ya
sudah lah...
Sumenep,
18/12/22
baca juga: Rapat Pembentukan LPBHNU Pragaan
SAJAK MANUSIA
Setiap
orang bisa berpuisi
Tapi tidak
dengan hati
Setiap
orang boleh berkata-kata
Tapi tidak
dengan cinta
Seseorang
bisa meninggalkan
Tapi tidak
dengan melupakan
Boleh jadi
yang sudah pergi dibiarkan
Tapi
selamanya kenangan tetaplah kenangan
Hubungan
boleh putus
Ikatan
bisa saja pupus
Karena
manusia kodratinya emang akan terhapus
Kembali
halus
Menyatu
dengan bumi, hangus
Penyesalan
jangan terlalu lama
Larut
dalam sedih hanya menjadikan trauma
Tapi
memaksakan bahagia justru semakin terluka
Hiduplah
sekedar saja
Menikmati
yang ada
Dan
menjalani dengan lapang dada
Takdir
apapun bentuknya
Tidak ada
yang benar-benar membuatmu sengsara
Manusia
tercipta tiada lain sebagai hamba
Hidup dan
kembali hanya pada Tuhan sang Maha Esa
Masihkah
puisi akan berhenti pada arti
Atau
kata-kata sebatas omongan belaka
Teruskah
cinta selalu berakhir dengan luka
Atau menutup
air mata agar terlihat biasa-biasa saja
Kehidupan
tidak sesederhana film di layar kaca
Meski
kebahagiaan seperti terlihat nyata
Coba
perhatikan aktornya dengan sekmasa
Bukan
hanya manusia, tapi hewan, tumbuhan, dan alam raya
Kita punya
akal, hewan tidak
Kita
memiliki nafsu, tumbuhan tidak
Kita bisa
mempertimbangkan,
dan
lingkungan perlu dipikirkan
Mari
saling jatuh cinta
Tidak usah
gila dan membuta
Cukup
beprilaku sebenar-benarnya manusia
Lalangon,
11 Agustus 2022
Baca juga: Album Tampa Judul
AJAZ Elmazry aropa’agi nyama khusus dhari Ach Jazuli. Lanceng paneka babbar e Disa Tambaksari, Rubaru, Songennep. Nganthang asakola dhri SDN Tambaksari tello’ tor lastare tawon 2010, nerrossagi mondhuk sambi asakola Tsanawiyah (2013) tor jugan Aliyah (2016) e Darul Ulum Prongpong. Lanceng se pelka’ elmo paneka nyare sakola’an se lebbi tenggi, mela dhari paneka, aba’na acangrep ka Program Study Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, tanto kodu maso’ dhari S1-na, lastare tawon 2020. Aromasa ta’ cokop tor gi’ aromasa kakorangan elmo. Aneka lakar lanceng se korang ajar. Korang malolo. Saenggana dha’ ka’dhimma bai etabang. Akadiya ka se kodu mangkat ka Malang, ajar e Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, UNISMA Malang, Jaba Temor. Tanto ta’ ga-oga. Samangken gi’ ngalakone tugas aherra se anyama Thesis.