Huruf-Huruf Telanjang

sanja', sastra madura, lalampan, puisi madura


 

Huruf-Huruf Telanjang

 

Rindu pada Huruf

 

 

Suatu kala

Pada saat aku tak lagi mengenalmu

Di kala itu

Hanya akan ada tangis kesedihan

Di antara bayangan mesra kenangan

 

Rindu

Kala itu akan terasa sangat menyayat

 

Akan ada sesuatu yang terasa hilang

Tentang kebersamaan

 

Mesra

Begitu sangat diinginkan

Seperti saat dinikmati di antara tawa dan senyum sumringah

 

Engkau hanya bisa melintasi waktu

Mengingat kejadiannya

Dengan tak lagi bisa mengajakku menostalgiakan cinta kedalam kelopaknya untuk mekar

 

Engkau akan menjadi seseorang yang takkan lagi bisa teridentifikasi

Walau seluruh kekuatan kasih sayangmu kau gunakan

 

Lantas

Engkau akan momvonisku

Bahwa aku bukanlah aku yang kau kenal

 

 

Maret, Sya'ban 1444


Maos jugan

 

 

Huruf-Huruf Telanjang

 

 

Saat huruf huruf itu satu persatu mulai telanjang di depan mataku

Terkejut aku

Terbelalak memandang tak berkedip

 

 

Satu persatu apa yang menjadi rahasia khas mereka tanggal

Segala bentuk tersembunyi semuanya tampak

Seperti dikuliti tanpa sisa

 

 

Lama, lama sekali aku memandang tingkah mereka

Yang entah menikmati ataupun heran sudah tercampur tiada padanan kata

 

Hingga ketika huruf terakhir sudah bertelanjang dada

Di antara Sadar setengah terpana

Terucap kalimat tanpa bisa dilerai

Jangan lakukan itu

Aku masih butuh suatu rahasia yang masih tetap perawan di tempatnya

 

Walau hanya sebatas bawah dada

 

 

Madura, Sya’ban 1444

 

 

Satu Kata

 

Cinta

Yang sering memporak porandakan logika akal manusia

Dan mengacak acak rasa kejiwaannya

 

Saat cinta datang

Seketika itu pula akal manusia takluk bertekuk lutut tanpa syarat

Menjadi tawanan yang siap diperbudak dengan alasan kebahagiaan

 

 

Madura, 28 Sya'ban 1444


Maos jugan

 

Ahhh

 

 

Pernahkah kau ditampar oleh kenyataan

Ahhh

Pasti sudah tak terhitung

 

Engkau

Sering lemas dihadapan takdir

Tertunduk lesu

ak pernah dapat menaklukkannya

 

Engkau hanya bisa kecewa

Dan seringkali marah

Atas ketidakmampuanmu

 

 

Tamparan demi tamparan

Telah berulangkali dilakukan kenyataan

Engkau hanya bisa pasrah

 

Tetapi kesemuanya

Belum juga meruntuhkan keangkuhanmu yang slalu kau pakai disegala sisi kehidupan

 

 

Madura Raya 1444

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak