BAHASA BAWEAN
Alhamdulillah perbincangan mengenai Ocak Phebien semakin indah.
Ketahuilah bahwa bahasa suatu kaum itu merupakan khazanah bagi kaum itu yang
mesti dilestarikan turun temurun. Banyak yang menyarankan agar disusun Tata
Bahsa/Grammar/Nahwu bahasa Bawean. Saran yang sangat bagus. Banyak yang unik dalam
penggunaan Ocak Phebien.
Apa yang saya akan ceritakan dalam tulisan ini ialah salah satu
keunikan bhasa Bawean. Yaitu struktur pendek dengan menggunakan huruf
"a" ketika menyatakan *akan* mengerjakan sesuatu (bentuk
future/ istiqbal) . Dlm hal ini bahasa Bawean sangat ringkas dibandingkan dengan
beberapa bahasa lain spt Bahasa Indonesia, Arab, Inggris, Jawa.
Abes conto ebebe reak:
- Bahasa Indonesia: Saya akan makan nasi.
- Arab: Ana sa a'kulul aruzz ( انا سأء كل الارزَّ)
- Enggeris:ۢ I will eat rice.
-Jawa: Aku arep mangan sego.
- Bawean: *Eson ngakana nasek.*
Dlm bab ini bahasa Bawean sangat singkat. Suatu kata kerja
(verb), hanya ditambah dengan akhiran "a" maka artinya
"akan".
- Ahmad akan minum air.
- Ahmad will drink water.
- Ahmad sa yasyrabul ma', (اØÙ…د سيشرب الماءَ)
- Ahmad arep ngumbe banyu.
- *Ahmad ngenoma aeng.*
Perhatikan betapa keunikan/ringkasnya bahasa Bawean dalam
kalimat tersebut.
enom - ngenom - ngenoma.
kakan - ngakan - ngakana.
Demikian juga huruf "a" boleh memendekkan ayat dengan
diletakkan di hujung nama tempat. Syaratnya di hadapan nama tempat ditambah dengan
"ka".
Contoh:
- Saya akan pergi ke Bawean esok.
- Eson ka Phebiena kolagghu.
Masya Allah indahnya ocak Phebien. Perhatikanlah:
- akan ke Sangkapura.
ka Sangkaporaa
- akan ke Patar
ka Patara, ka pasara, ka sabee.
- akan ke Songai Topo
ka Songai Topoa
Ada sedikit perbedaan bunyi "a" apabila nama tempat
atau kata kerja itu huruf akhirnya "e". Oreng deje menambah
"a" sedngkn oreng laok menambah satu lagi "e" .
Contoh:
1. ka Sabedejea - ka Sabedejee.
2. a arerajea - a arejee.
3. aonggea - aonggee.
Maka kita dapat menebak penyanyi lagu La aobe itu adalah oreng
deje.
Dia mengucapkan:
Aonggea ka ratana
Torona ka embilna.
Pasdena karopana
Monla engak ka pandirna.
Mohammad Zen merupakan Masyarakat Bawean yang berupaya
melestarikan Bahasanya.