DALAM DETIK WAKTU
Oleh:fatimatuz zahra
Kutersenyum
pada bulan,tepat
Di malam
itu
Sampai
aku tersandung bayanganku sendiri
Dan
menahan malu
Cahayamu
membuatku bangun dari
Tidurku
yang lelap
sekarang,aku
sadar
Kau
kembali membawa senyum yang terlepas itu
Sampai
aku bangkit dan kembali
Mencari
diri
Di bulan
september ini, aku melepas rindu yang meronta mencarimu
Tuk
menggenggam halus tanganmu
Yang
kurindu
Dalam
detik waktu,
Langkahku
gontai menahan
Senyummu
yang menampar hati
Beku
seperti batu
Gapura, pangabasen 17-09-2025
MENYAPAKU
Oleh:fatimatuz zahra
Suasana
malam ini
Terasa
nyeri ditusuk duri
Dengan
seikat benang melambai
Pada
ingatan
Luruhnya
tawaku yang menghambar
Menyapa
tangan
Bersama
rapuhnya rindu
Tenggelam
pada dasar
Lari
kecil tak seimbang
Terpental
angin menghasut hawa dingin
Menerjang
tawa yang mengering
Yang
terduduk hambar di bawah rimbunnya
Pepohonan
tanpa tersentuh teriknya fajar
Yang
meninggi menabur diksi
Pangabasen, 12-januari-2025
SAHABAT HATI
Oleh:fatimatuz zahra
Diantara kata yang bersahabat dengan rumput rimbun
yang
menggelitiki telapak tangan panas melepuh menjadi luka membara
Tempat
waktu pada garis
menjadi
saksi pada hari yang menempuh di setiap angka yang berputar
menuju
bunga yang melambai padaku
Mekarnya
indah pada bunga berjajar mengelilingi perpustakaan yang tentram tanpa teriakan
dengan banyak surga buku yang berjejeran bersama ketegaran hati mengejar impian
Gapura 12-januari-2025
DI CURI ANGIN
Oleh:fatimatuz zahra
Badai
petang membelenggu setiap
sudut
pada kata diksi
kutaruh
kata padanya dengan sedikit nyanyian lagu yang menerpa
kulitnya
yang dingin bak daun muda
yang
terjatuh diterpa angin
petang
ini
desiran
syair yang terdengar
mengelupasi
luka-luka yang
membiru
karena sedikit hempasan menyentuh kerikil yang bersemayam berabad lamanya
banyak
angin yang mencuri tawa kecut yang menyambut dusta lama
Gapura, 11-februari-2025
HUJAN DATANG DI BULAN ASING
Oleh:fatimatuz zahra
Aku yang
tidur, dan terjaga sampai ditelan suara air
bayanganku
bergetar menemani malam yang panjang
seperti
menanti dia yang tak kunjung datang
bibirku
mati rasa disihir badai
tiupannya
mengubah selimut bantal dan guling menjadi asing
bagi
pori-pori kulit yang peka
akan
dingin
mata
terjaga memandang keluar jendela yang menguap karena sejuk
suaraku
berat menunggu jam
yang tak
bersahabat dengan hujan
seperti
pikiranku tak mampu melupakan wajahmu yang mekar seperti bunga yang baru mekar.
Gapura, 12-mei-2025
*Fatimatuz Zahra, lahir di sumenep,14 oktober
2007. menyukai dunia literasi sejak kelas Vll Al-Huda samapai saat ini kelas
XlI MA AL-HUDA dan selalu aktif bimbingan di sekolah setiap hari senin pagi,dan
aktif di literasi sore hari ahad sampai sekarang mengikuti sanggar 7 kejora
sampai saat ini. Dan karyanya tayang di media yaitu: SIP PUBLISHING, LINTAS
MEDIA PUSTAKA, ARUS PEDIA, KOMINITAS DHAMAR KORONG, AROKAT LALAMPAN
(lalampan.com) DAN lain².ig:ftmtuz zhrh.
