Liga Bola Santri: Hijau Nyaris Cokelat, Tawa Jadi Pemenang



Liga Bola Santri: Hijau Nyaris Cokelat, Tawa Jadi Pemenang

Lalampan.com—1447. Pragaan. Pakamban Laok sore itu berbeda dari biasanya. Lapangan bola yang disebut hijau, tapi nyaris cokelat karena tanahnya tampak jelas, mendadak jadi pusat perhatian. Meski warna cokelat itu tak bisa dinikmati seperti halnya sebatang cokelat manis, justru di atas permukaan itulah ratusan pasang mata menikmati suguhan istimewa: laga perdana Liga Bola Santri dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2025 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pragaan, Ahad (05/10/2025).

Sejak wasit meniup peluit pertama, suasana berubah riuh. Sorak sorai pecah, tawa lepas mengalir, dan semangat kian menghangat meski matahari mulai condong ke barat. Para pemain yang mayoritas berasal dari berbagai elemen pengurus NU Pragaan, turun dengan semangat membara, seolah tak peduli pada kondisi lapangan yang keras dan berdebu.

Pertandingan pembuka mempertemukan tim MWCNU Pragaan dengan PAC GP Ansor Pragaan. Di tengah canda penonton yang sesekali menyelip komentar jenaka, bola terus bergulir. Skor akhir mencatat GP Ansor unggul telak 6–2. Namun tak seorang pun tampak menunduk kecewa. Yang ada justru pelukan, tawa, dan tepukan persaudaraan.

“Liga Bola Santri ini bukan sekadar mencari pemenang, melainkan ruang silaturahmi dan kebersamaan antar pengurus NU Pragaan. Kita berharap jalinan ukhuwah semakin kuat dan semangat kebersamaan tetap terjaga,” ujar Ketua MWCNU Pragaan, K. Hambali, sambil menyeka peluh setelah ikut turun ke lapangan.

Semarak sore itu semakin lengkap ketika Fathan, penanggung jawab kegiatan, mengumumkan jumlah tim peserta yang melampaui ekspektasi.
“Empat belas tim ikut berpartisipasi, semuanya dari lembaga, badan otonom, dan ranting NU Pragaan. Ini sungguh di luar dugaan kami, dan tentu sangat menggembirakan,” ungkapnya dengan wajah berbinar.

Tak hanya di pertandingan pembuka, sorak-sorai terus terdengar dalam laga lainnya. Ansor Pakamban Laok 1 ditundukkan Banser Pragaan 1 dengan skor 1-4, IPNU Pakamban Daya mengalahkan Media Ansor Dot Com 4-1, sementara Ansor Pakamban Laok 2 berhasil menekuk BMT NU Pragaan 1 dengan skor 2-0.

Namun, siapa menang dan siapa kalah tampaknya bukan inti cerita sore itu. Di pinggir lapangan, penonton tertawa bersama pemain. Kadang ada yang berteriak memberi semangat, kadang ada yang bersuara lantang menggoda kawan sendiri yang jatuh tersungkur karena mengejar bola.

“Liga Persahabatan NU Pragaan ini bukan hanya soal menang dan kalah, tapi tentang bagaimana NU Pragaan terus menanamkan nilai ukhuwah, kebersamaan, dan semangat gotong royong melalui cara yang segar dan menyenangkan,” kata Hafidz, salah satu punggawa Ansor.

Di lapangan hijau nyaris cokelat itu, kemenangan sejati bukanlah angka di papan skor, melainkan tawa yang pecah bersama, pelukan hangat seusai laga, dan persaudaraan yang semakin erat di antara Nahdliyin Pragaan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Lalampan

Formulir Kontak