Puisi Dari Matamu
buat
ku
yang
tersisa dari matamu hanya sehimpun sajak
setelah
itu kita saling lelah oleh cinta yang destruktif
---mungkin
tak ada pertemuan lagi
lalu
dari udara yang dingin
aku
kemudian menghalkanmu
suaramu,
kata-katamu dan tatapanmu
yang
menghukum segala kesunyianku....
apakah
yang kita pertentangkan sebenarnya?
hujan
atau kematian
semua
menuju keyakinan
bahwa
pada akhirnya kau pun pergi
tapi
bagaimanapun
rindu
terlanjur meniup-niup
dan
kadang terasa seperti terpencil
di
bawah bantal
di
sekitar huruf
di
antara teduh matamu
2025
Puisi
Pada Serambi Kedai
sepotong
bintang
jatuh
di sini
lagu
buruh, melodi ritmis, dan petang yang suram
telah
kita lewati
pada
bibirmu dengan warna saga
kau
bicara tentang hujan
mungkin bukan sekadar hujan dan kau tahu
kota
telah bergerak ke arah gelas yang pahit
menuju
kursi putih di kedai ini....
sampai
jauh malam, cahaya-cahaya makin merenggang
juga
percakapan kita tentang apa saja
Stalin,
Hitler guderian, zhukov,
dan
tentara merah yang tahan sengsara, itu
mengapa
smolensk, bukan Leningrad?
lalu
matamu meraba mataku
kau
pun tak pernah tahu ada hati yang telah jatuh
di sini
2025