Santri dan Goresan Cahaya: Lesbumi MWCNU Pragaan Hidupkan
Kembali Tradisi Kaligrafi Pesantren
Pragaan, Sumenep. Lalampan.com. 1447— Goresan indah tinta arab
kembali menari di atas kanvas pesantren. Di tengah derasnya arus digital,
Lesbumi MWCNU Pragaan menghadirkan kembali denyut seni klasik pesantren lewat
Lomba Kaligrafi Kontemporer yang digelar di Aula MWCNU Pragaan Lantai 2, Jumat,
10 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari
Santri Nasional (HSN) 2025, yang berlangsung sepanjang bulan Oktober. Rangkaian
peringatan ini resmi kick off pada 1 Oktober, dan akan berlanjut hingga akhir
bulan dengan berbagai agenda kebudayaan dan edukasi khas santri.
Menurut Musyfiqur Rahman dari Lesbumi Visual Art, lomba
kaligrafi ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap
hilangnya tradisi Khat al-Jamil dari ruang-ruang pesantren.
“Khat al-Jamil adalah ruh seni pesantren, bentuk dzikir yang
divisualkan. Melalui lomba ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat
berkesenian santri dan menghubungkannya dengan dunia modern,” ujarnya.
Menariknya, dewan juri dalam lomba kali ini didatangkan
langsung dari Pamekasan, yang dikenal memiliki banyak seniman kaligrafi dan
pengrajin huruf Arab terampil. Para peserta, yang berasal dari berbagai
pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Kecamatan Pragaan, menampilkan karya
dengan gaya klasik hingga kontemporer, menggabungkan unsur tradisi dan
kreativitas modern.
Namun, semarak Hari Santri di Pragaan tidak berhenti di situ.
Panitia HSN MWCNU Pragaan bersama lembaga-lembaga di bawah naungan NU juga
menggelar Lomba Cerdas Cermat tingkat SD/SM se-Pragaan, yang menumbuhkan
semangat intelektual dan kompetisi sehat di kalangan pelajar muda. Sebagai
puncaknya, akan diadakan Kemah Santri pada akhir Oktober 2025, sebagai simbol
kemandirian dan kebersamaan kaum santri.
“Kami ingin Hari Santri bukan hanya seremoni tahunan, tapi
momentum untuk meneguhkan kembali identitas santri sebagai penjaga nilai, ilmu,
dan seni,” Mahdi, Sekretaris Panitia Hari Santri Nasional MWCNU Pragaan.
Melalui kegiatan ini, Lesbumi MWCNU Pragaan berharap tradisi kaligrafi tidak sekadar menjadi kenangan masa lalu, tetapi menjadi bagian hidup santri masa kini — santri yang mampu menulis keindahan, baik dengan pena maupun dengan tindakan.