Sedikit Bocoran buku “Nyai Madura” Tatik Hidayati

 Resensi Nyai Madura Tatik Hidayati



 

Buku tentang “Madura” sedang naik daun dengan great yang cukup meyakinkan. Lahirnya buku musik yang ditulis Helen Bouver yang berjudul “LEBUR – Seni Musik dan Pertunjukan Masyarakat Madura, Kuntowijoyo “Perubahan Sosial Masyarakat Agraris MADURA 1850-1940” Huub De Jonge “MADURA Dalam Empat Zaman” dan Mien Ahmad Rifai “Manusia Madura” serta buku-buku keMADURAan lainnya, yang membahas dinamika sosial politik. Pada saat yang bersamaan, Madura yang berpenduduk mayoritas islam juga tidak bisa dipisahkan dari kehidupan pesantren. Tidak heran jika kemudian banyak juga buku tentang pesantren, sebagaimana dijelaskan dalam cover belakang buku Nyai Madura yang ditulis (bu Nyai) Tatik Hidayati.    

 

Kajian tentang pesantren telah cukup ekstensif selama beberapa dekade terakhir, khususnya setelah 1990an. Terdapat beberapa fokus penting dalam kajian dan karya tentang pesantren yang dibuat oleh pengamat dari dalam maupun luar: peran sosial-politik para tokoh pesantren, jejaring sosial dan politik para tokoh pesantren, peran politik elektoral pesantren yang menguat terutama pasca-reformasi, serta tentang teologi dan pengembangan ilmu di pesantren. Masalahnya, di hampir semua fokus kajian tentang pesantren itu, terjadi pengabaian yang cukup serius terhadap peran-peran para tokoh perempuan. Tak cukup banyak--bahkan bisa dibilang sangat sedikit--karya yang menonjol tentang peran para istri kiai, yang biasanya disebut nyai atau ibu nyai.

 

Padahal, jika kita mengunjungi pesantren-pesantren, akan segera terasa betapa sangat besarnya peran ibu nyai dalam pengelolaan pesantren, baik ke dalam maupun keluar. Peran-peran dakwah dan politik mereka sangat menarik untuk dibahas. Menyadari kekosongan itu, Tatik Hidayati melakukan penelitian yang serius dan mendalam tentang eksistensi nyai di Madura. Penggambaran yang dibuatnya tentang tipologi para nyai dan modalitas mereka, serta peran masing-masing nyai--dari tipologi itu--terutama dalam bidang dakwah, manajemen pendidikan dan organisasi, politik, dan pemberdayaan perempuan merupakan kontribusi yang luar biasa. Ketika membacanya, akan kita rasakan penyajiannya tentang eksistensi para ibu nyai di dunia modern: dekat, rinci dan sangat insightful.

 

Buku Nyai Madura merupakan hasil penelitian yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama di sebuah kecamatan Gapura. buku ini diterbitkan oleh IRCiSoD  Yogyakarta. Kehadiran buku tentu semakin membuka cakrawala pengetahuan kita (para pembaca yang budiman) untuk mengetahui dinamika sosial masyarakat Madura. Hadirnya buku Nyai Madura, memberikan sumbangsih yang sangat besar. Tidak hanya kiai yang mendapatkan porsi membahasan yang cukup urgensif dalam berbagai literature penelitian, dalam buku yang berjumlah 372 halaman ini penulis mengulas kehidupan Nyai Madura secara lebih konfrehensif.

 

Di dalamnya dituturkan tipologi Nyai Madura seperti Nyai Pesantren & Nyai Politik dan masih tipologi lain yang tidak saya sebutkan disini. Selain itu dipaparkan tentang pandangan-pandangan Nyai Madura tentang persoalan-persoalan, latar belakang sosial yang dipengaruhi oleh latar pendidikan memberikan pengaruh yang cukup dinamis terhadap pendapat-pendapat yang disampaikan oleh Nyai Madura. Kehadiran Nyai Politik di parlemen, dengan menjadi anggota DPRD di kabupaten Sumenep, memberikan angin segar untuk perubahan kebijakan yang dapat dirasakan oleh perempuan Sumenep.

 

Selebihnya anda pesan buku ini di nomer 0819-0807-1122.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak