Lalampan. 2022. Laga perdana fase 16 besar Liga Cekeran Desa Karduluk telah dimulai, pada hari ini (25/10), Selasa wage, 15.30 mempertemukan Berruh FC (dusun Berru) Vs Gama FC (dusun Madak). Berruh menggunakan jersey utama yaitu warna orange, sedangkan Gama FC juga dengan jersey utamanya, yaitu jersey dengan dominan warna biru ompos atau hijau (yang bertuliskan Kec. Saronggi di bagian punggungnya). Kedua kesebelasan tampil ngotot karena sama-sama ingin menang dan membawa tiket delapan besar.
Pada laga hari ini, Berruh FC tidak diperkuat oleh
striker utamanya yaitu si Kembar tak memiliki seorang pengumpan yang selalu
memberi operan dan umpan yang cukup manis, hal ini berdampak pada daya gedor
Berruh FC. Di lini depan, duet nomor punggung tujuh dan sepuluh hari tidak
terjadi. Nomor punggung sepuluh tidak dapat diturunkan, lantaran sedang
dipingit. Nomor punggung tujuh bekerja ekstra membangun serangan bersama pemain
lainnya.
Disisi Gama, nomer punggung delapan, sepuluh dan
delapan belas menjadi motor serangan yang cukup membahayakan. Pada babak
pertama Gama FC telah unggul 2-1 atas Berruh FC yang dipertahankan hingga turun
minum. Turun minum yang tidak hanya digunakan untuk bersantai, menghela nafas,
minum air, juga memperbaiki komunikasi antar lini.
Pada saat turun minum, kedua tim sama-sama berada di
sisi barat lapangan, (mungkin) ini intruk. Gama FC di sisi kiri gawang (utara),
sedang Berruh FC berada di sisi kanan gawang (selatan). Mereka sama-sama duduk
melingkar, mendengarkan arahan pelatih, banyak orang mendengarkan. Bisa saja
ada intel (orang suruhan untuk) mendengarkan arahan-arahan dari masing-masing
pelatih. Wasit membunyikan peluit panjang. Tanda bahwa pemain harus segera
kembali ke tengah lapangan.
Kali ini Gama menyerang ke arah timur sedang Berruh
FC sebaliknya. Meskipun kemarin diguyur hujan, lapangan sudah kering, tidak
becek dan tidak licin. Baru berjalan dua menit, nomor punggung tujuh yang
meliak-liuk sendirian harus dijatuhkan di depan kotak terlarang. Berruh FC
mendapatkan tendangan bebas. Nomor punggung tujuh mencoba menendang langsung ke
arah gawang. Tendangannya masih melenceng di sisi kanan gawang. Bola ditendang
ke tengah oleh penjaga gawang.
Terjadi pelanggaran. Nomor punggung 18 menjadi
algojo untuk mengeksekusi tendangan. Bola masih membentur pagar betis yang
berdiri kokoh dalam menyelamatkan gawang. Pada laga ini, Berruh FC nyaris tanpa
lini tengah yang memadai, apalagi tiga gelandang serang dari Gama FC telah
memporakporandakan lini belakang Berruh FC. Bola-bola liar yang dimanfaatkan
dengan cukup efektif sangat membahayakan gawang Berruh FC.
Dalam posisi tertinggal satu gol, Berruh FC memberikan
tekanan melalui sayap kirinya yaitu nomor punggung tujuh, namun sayang,
pergerakan dari nomor punggung tujuh mudah terbaca, tak ada gelandang
pengangkut air yang bisa menyodorkan dan memberikan umpan manja ke depan.
Sesekali nomor punggung tujuh menendang bola ke arah gawang namun masih
melenceng.
Gama FC menguasai bola. Terjadi rebutan bola di
tengah lapangan (ya biasa, wajar namanya juga main bola), pelanggaran.
Nomor punggung sepuluh mencoba menendang. Tendangan mengarah langsung ke
gawang. Dan. Bola ditepis saja. Menghasilkan tendangan pojok. Lagi-lagi nomor
punggung sepuluh berlarih ke arah pojok kiri, dengan kaki kirinya memberikan
umpan, namun sayang tidak dapat dikonfersi menjadi gol.
Berruh FC mempercepat tempo permainan karena ingin
menyamakan kedudukan. Nomor punggung tujuh cukup sering dijatuhkan. Tendangan
dari luar kotak penalty selalu membentur tembok cina yang berdiri kokoh
sepanjang laga, beberapa tendangan bebas di luar kotak penalty dengan pola dan
skema yang berbeda-beda namun tetap buntu juga. Satu menit waktu tersisa, nomor
punggung tujuh harus ditandu ke luar lapangan karena dijatuhkan dan tak bisa
bangun dalam waktu yang cukup lama. Setelah pertandingan selesai, nomor
punggung tujuh telah berjalan dengan dibantu oleh dua orang. Orang-orang
berkerumun di tengah lapangan.
Laga berikutnya yang tak kalah menariknya pada
tanggal 26 Oktober 2022 antara BTS FC Vs Galis B di Stadion Somangkaan.