Lalampan. 2022. Dalam lanjutan Liga Cekeran Desa Karduluk yang mempertemukan Berruh FC B vs Rekareh FC menyisakan banyak cerita, komentar hingga pujian bagian kedua tim. Pasarnya, Rekareh FC yang ingin merebut poin penuh tak henti-hentinya memberikan tekanan melalui dua sayapnya di lini depan. Lini tengah Rekareh FC yang diisi oleh pemain-pemain gaek sangat dominan, serta lini belakang dengan tubuh jangkung yang seakan siap mengamankan are pertahanan. Rekareh FC datang dengan jersey dominan hitam sedangkan Berruh FC B datang dengan jersey dominan biru.
Babak pertama Rekareh sangat dominan, tendangan
terarah ke gawang namun selalu dapat diselamatkan oleh penjaga gawang Berruh FC
B yang berjersey kuning. Berkat kerja kerasnya, Rekareh mendapatkan dua kali
tendangan sepak pojok, namun tendangan yang dijadikan tidak mampu dikonversi
menjagi gol. Rekareh FC menguasai bola, umpan ke depan, terbebas dari offside,
sang manajer berteriak dari sisi lapangan. “Umpan-umpan” tangan bergerak yang
menandakan untuk segera menerobos.
Pemain Rekareh FC mendengarkan instruksi sang
manajer yang berkaos hitam dan berkalung cocard yang diberikan oleh panitia.
Pemain Rekareh FC terus mengikuti instruksinya, efeknya pada menit ke 27,
mendapatkan umpan manja memudahkan pemain Rekareh FC mengoyak gawang Berruh FC
B. Satu menit tersisa, penjaga gawang Rekareh FC harus bekerja ekstra, lantaran
serangan bertubi-tubi, sehingga Sang penjaga gawang harus melakukan
menyelamatan sebanyak dua, dan semuanya lurus pada Sang keeper yang juga
berjersey kuning, dengan tubuh jangkung setinggi tiang gawang.
Turun minum dimanfaatkan untuk memperbaiki koneksi
antar lini. Beberapa penonton atau pengamat yang berada di dekat panitia
mengatakan bahwa lini tengah Berruh FC B tak berkutik sama sekali. Di babak
pertama, Berruh FC mendapatkan satu kali tendangan sepak pojok serta beberapa tendangan
mengarah ke gawang (shot on target) yang masih bisa diselamatkan oleh penjaga
gawang. Selesai minum air gelasan, namun sayang, gelasnya tetap dibiarkan di
tengah lapangan.
Babak kedua, waktu berjalan lima menit, Berruh FC B
mencoba menendang bola cukup tinggi dan diterima dengan cukup santai oleh
penjaga gawang Rekareh FC, bola memantul. Bola pantulan direbut pemain Berruh
FC B dan disodorkan ke dalam gawang. Gol. Imbang 1-1. Murni kesalahan penjaga
gawang.
Kebobolan dan mengakibatkan posisi sama, menyebabkan
Rekareh FC bereaksi cepat, beberapa kali pemain Berruh FC B terpaksa harus
dijatuhkan, namun itu tak mematahkan semangat Berruh FC B untuk terus bangkit
dan tak mau mengulang kesalahan operan lagi. Ada pergantian pemain di tubuh
Rekareh FC yang gelandang bertahannya cedera. Dani keluar, Nurul masuk. Berruh
FC B pun melakukan rotasi pemain, dengan memasang centre back yang cukup
jangkung yang tampaknya lebih berpengalaman.
Pada menit 16, Berruh FC B kembali unggul (2-1).
Dalam posisi tertinggal, Rekareh FC tancap gas. Terjadi dorongan di tengah
lapangan, pemain dijatuhkan. Tendangan bebas yang tidak dimanfaatkan dengan
baik oleh Rekareh FC. Dengan posisi unggul, Berruh FC semakin leluasa
mempermainkan bola di area kanan pertahanan Rekareh FC, beberapa kali pemain
Berruh FC B harus dijatuhkan di sisi kiri pertahanan Rekareh FC.
Pada menit 26, terjadi miskomunikasi di lini
belakang Berruh FC, bola yang memantul dari kaki-kaki pemain Berruh FC B
dibiarkan dan menyebabkan tendangan sepak pojok untuk Rekareh FC. Kesempatan
ini dimanfaatkan dengan cukup, bola diumpan dengan melambung, dan bola
disodorkan ke arah gawang yang tak mampu diantisipasi sehingga menyebabkan gol.
Selebrasi. Kedudukan sama kuat 2-2.
Penonton berdiri semua karena laga semakin menegangkan.
Menjelang bubaran, Berruh FC B mendapatkan sepak pojok juga, namun gagal
dikonversi menjadi gol. Skor 2-2 bertahan hingga selesai. Dengan hasil ini,
seluruh tim mendapatkan poin sama. 2.