Kartim A, Kill The Game

anda bisa pesan buku ini  https://wa.me/c/6281908071122


Lalampan. 2022. Sebelum-sebelumnya, Kartim C dan Kartim B yang juga dari Somangkaan sangat kesulitan untuk keluar dari tekanan, bahkan untuk sekedar imbang di laga penghujung, seperti mengalami kebuntuan. Berbeda dengan saudara kandungnya, Kartim A membuktikan bahwa ia pantas lolos dari grup neraka itu. Sore hari ini, Kartim A datang dengan jersey dominan putih sedang lawannya, PSBR A yang datangnya dari dusun Berruh menggunakan jersey dominan merah, sehingga tadi sore tampak merah-putih. Pertandingan berjalan di atas lapangan cokelat yang istiqomah diguyur hujan selama beberapa hari ini, dampaknya tak ada debu beterbatang, namun juga tidak ada genangan air tersisa.



 

Di babak pertama, Kartim A selalu membangun serangan dari nomor punggung tujuh, sebagai gelandang pengangkut air yang konsisten naik turun untuk membela pertahanan sekaligus membantu menyerang. Nomor punggung lima yang juga lihai dalam mengolah si kulit bundar, tak henti-henti mencari ruang-ruang kosong, yang menyebabkan dirinya selalu dibuntuti dan dijaga ketat, efeknya para pemain Kartim A yang lain tidak terjaga.

 

Pada menit 19, Kartim membangun serangan. Umpan silang. Nomor punggung lima menerima umpan terukur, bola ditendang mengarah ke gawang. Penjaga gawang tak dapat menepis bola yang cukup melambung. Kartim A unggul 1-0 atas PSBR A melalui tendangan yang dilesakkan pemain nomor punggung 5. Tak berselang lama. Nomor punggung lima harus dijatuhkan lima langkah dari garis penjaga gawang.

 

Bola digulirkan sedikit, diumpan pada nomor punggung lima. Tendang. Tendangan mengenai mistar gawang, bola jatuh dalam dekapan penjaga gawang. Bola kembali dimainkan. Nomor punggung 23 menjatuhkan pemain Kartim A sehingga mendapatkan kartu kuning. Babak pertama berakhir.

 

Semua pemain mendapatkan intruksi untuk bermain lebih agresif. Jaga ketat beberapa pemain. Babak kedua kembali di mainkan. PSBR A langsung menggertak dan menyerang. Di awal babak kedua, Kartim A kecolongan, PSBR A berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Konsentrasi harus penuh. Tidak boleh terlalu asyik menyerang atau jangan terlalu fokus bertahan. Dalam posisi imbang. Kartim tak henti menggempur pertahanan PSBR A. trisula dengan ujung tombak nomor punggung lima sering bergonta-ganti tempat.

 

Trisula Kartim A yang berada di depan sering berputar untuk terbebas dari jebakan offside. Lapangan yang pendek itu terkadang membuat tendangan yang harus seharusnya pelan namun ditendang keras., efeknya umpan menjadi tidak terukur. Sebuah terobosan tak terduga datang dari sisi kanan PSBR A, bola disodor jauh ke depan, digiring ke pojok kanan lalu diumpan. Terjadi rebutan bola. Dan bola terjatuh di kaki pemain Kartim A. bola dijebloskan ke gawang PSBR A. Kartim A kembali unggul 2-1.

 

PSBR A merespon dengan cukup energik. Tanpa berpikir bahwa timnya dalam kekalahan, PSBR A tampak pantang menyerah, dalam posisi tertinggal, PSBR A memberikan perlawanan dari dua sayapnya. Tusukannya sesekali membuat penjaga gawang Kartim A dalam kewaspadaan tinggi. Dalam suasana unggul, Kartim A terkadang cukup lama memegang bola, bahkan untuk menendang bola di depan gawang untuk ditendang ke tengah, justru dibuat terlalu lama, meskipun dalam batas kewajaran.

 

Unggul 2-1 tak membuat Kartim A terlena. Tetap menyerang dan memberikan tekanan yang cukup membahayakan gawang PSBR A. pada menit 25, satu pemain Kartim A dijatuhkan di kota terlarang. Sang pemain yang dijatuhkan harus dirawat karena benturan cukup keras. Penalti diberikan pada Kartim A, yang ditendang oleh nomor punggung tujuh. Gol. Kartim A unggul 3-1. Skor ini tidak berubah hingga babak kedua usai. Dengan hasil ini (3-1), Kartim A dipastikan lolos ke fase 16 besar.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak