Lalampan. 2022. Lupakan kesalahan skema (drawing).
Denpasar A (Dsn Dunggaddung) yang berlaga sore ini, dengan jersey dominan
putih-merah dan PSBR A (Dusn Rengperreng) dengan jersey dominan merah-merah
dalam lanjutan delapan besar Liga Cekeran Karduluk yang berlangsung di Gelora
Somangkaan (di lapangan sebuah talon yang tak hijau sama sekali).
Tendangan selamat datang coba diberikan oleh pemain
depan Rengperreng, namun sayang bola telah direbut dengan cepat oleh pemain
Denpasar A bernomor sebelas (11), yang pada sore ini disebut sebagai ipin-upin
karena tak memiliki rambut sama sekali. Laga berjalan cukup ketat. Terjadi
pelanggaran di sisi selatan lapangan. Nomor punggung enam (Denpasar A) mencoba
menjadi algojo. Tendangan Kafi yang melambung membuat penjaga gawang kesulitan
menangkap bola dan menjadikan gol di awal babak pertama.
PSBR A merespon dengan cepat. Lini tengah Denpasar A
cukup solid. Serangan PSBR A mentah dan dapat dipatahkan dengan mudah sebelum
masuk lini pertahanan Denpasar A yang dijaga oleh pemain gaek yang cukup
berpengalaman dan ditopang oleh skill yang mumpuni. Sejak kick off babak
pertama, penonton telah memadati sisi segala tribun yang tidak ada tempat
duduknya itu. seluruh supporter berdiri dan berteriak, terutama ibu-ibu.
Pada menit kesembilan, Denpasar A kembali unggul
melalui nomor punggung 12 yang merupakan sayap kiri yang mendapat kesempatan
menendang dari tiang jauh. Pada menit 12 Denpasar kembali unggul melalui skema
tendangan bebas berpagar. Tendangan nomor punggung 11 tidak dapat dihalau oleh
pagar betis. Penjaga gawangpun tak berdaya dibuatnya. Tempo permainan berjalan
cepat dan tinggi. Pada menit 13 pemain PSBR A harus menerima kartu kuning
karena menepak bola dengan tangannya. (panitia la olle pole).
PSBR A dapat kesempatan menendang dan offtarget.
Tendangan yang nyaris di sisi kiri penjaga gawang Denpasar A. PSBR A melakukan rotasi cepat
pada menit 18. Nomor 25 diganti nomor 12. Upaya yang cukup maksimal. pergerakan
dari nomor 12 memberikan semangat baru meskipun telah tertinggal 3-0. Nomor
punggung tujuh dari PSBR A bekerja keras, naik turun melakukan serangan,
membantu pertahanan, namun tidak ditopang oleh pergerakan pemain lainnya.
Turun minum. Perbaikan strategi. Para penonton duduk
kembali. Langit Somangkaan yang cerah. Kedua tim sama-sama duduk di sebelah
timur. Di utara gawang. Penonton membeli makanan ringan dan lain sebagainya.
Babak kedua dimulai. PSBR A mendapat sokongan penuh dari penonton yang datang
dari Rengperreng. Mereka tetap berharap tim kesayangannya dapat membalikkan
keadaan meskipun sangat mustahil. Tak henti-henti berteriak memberikan semangat
tak terhingga pada pemain berkostum merah-merah itu.
Babak kedua, PSBR A maupun Denpasar A melakukan
rotasi pemain salah duanya nomor punggung enam, Sang Pencetak gol pertama
ditarik keluar. Pada laga ini, pemain Denpasar A merupakan salah satu Wasit
yang memimpin pada laga-laga jika Denpasar A tidak bermain. Ya sungguh terkesan
kurang etis saja. Meskipun tidak ada larangan dalam sebuah turnamen, jika
seorang menjadi wasit, maka ia tidak boleh menjadi pemain dari salah satu
peserta turnamen tersebut.
Tendangan PSBR A masih dapat diantisipasi dengan
baik. Beberapa kali, keeper kedua Denpasar A (keeper utama juga diganti) harus
melakukan penyelamatan dan berjibaku seorang diri di lini pertahanan. Dalam
posisi unggul 3-0, Denpasar A memainkan sepakbola cantik dengan umpan-umpan
silang yang memanjakan mata. Permainan yang atraktif dan menghibur membuat PSBR
A semakin tak berdaya dan kehilangan semangat perjuangan. Babak kedua berakhir
dengan skor Denpasar 3-0 PSBR A.
Tiga
tim telah lolos ke empat besar
BTS
FC
PSDP
B
DENPASAR
A
Perebutan
tiket terakhir antara Persip vs Persiga. Besok, 05 November di Gelora
Somangkaan