Anti Klimaks, Cakra Mangkurat Spartan

 

Lalampan. 2022. Liga Cekeran yang mempertemukan Kartim C (Somangkaan) V Cakra Mangkurat (Somangkaan) tetap bermain sportif dan penuh perjuangan. Terutama Cakra Mangkurat yang bermain Spartan, tangguh dan tak mudah terkecoh. Ada yang lebih mengejutkan pada laga sore hari ini, bagaimana tidak, Kartim C memasuki lapangan cokelat lebih awal, melakukan peregangan otot, semacam warming up, namun Cakra Mangkurat belum datang. Pada sore ini, ketiga wasit yang akan memimpin jalannya laga hadir dengan seragam jersey yang berwarna hijau dengan bawahan hitam, tentu menggunakan sepatu, sedangkan seluruh pemain tetap cekeran.

 

Menjelang kick off babak pertama, beberapa pemain Cakra Mangkurat baru nongol satu persatu, bahkan kekurangan pemain, sehingga masih mencari satu pemain lagi yang ada di sekitar lapangan cokelat itu. Sang Pelatih yang juga bertanggung jawab pada pemain, membawakan jersey hijau (bagian depan), hitam (bagian belakang) pada seorang lelaki setengah baya, dengan kumis melengkung di depan hidungnya. Lelaki itu pada saat bermain menjadi centre back Cakra Mangkurat dengan nomor punggung satu (1).

 

Kedua tim bersalaman. Menempati posisi sebagaimana diatur dalam formasi. Peluit panjang dibunyikan. Percobaan tendangan diarahkan langsung ke gawang. Bola jatuh dalam tangkapan sang keeper yang jangkung. Lelaki dengan nomor punggung (1) dengan songot marongnya terus mengawal lini pertahanannya. Agar tidak terjadi kebobolan. Kartim C menyerang dengan cukup solid. Meski kedua tim ditengarai sudah tidak memiliki asa sama sekali untuk lolos ke 16 besar, kedua tim masih bermain all out, Cakra Mangkurat masih terus bertahan, menahan gempuran si rambut kuncir dari Kartim C (pada laga sebelumnya, yang bermain adalah Kartim B, hari ini Kartim C).





Menit ketujuh, Sami’ mencoba memberikan umpan lambung namun bola justru mengoyak-oyak jala gawang Cakra Mangkurat. Kartim C unggul satu gol sementara. Menit kesepuluh, Cakra Mangkurat mendapatkan hadiah tendangan pojok. Bola ditendang, namun sayang sekali tidak dapat diselesaikan dengan sempurna, bola melenceng di sisi kiri gawang sehingga mengenai pohon siwalan.

 

Cakra Mangkurat bermain dengan tenang. Nomor punggung tujuh selalu mendapatkan umpan-umpan manja, sehingga cukup sering melakukan shot off target, sesekali on target, dan keberuntungan berpihak pada Cakra Nengrat dimana umpan yang matang dimanfaatkan secara sempurna, bola disodorkan dan ditendang. Gol. 1-1 babak pertama berakhir.

 

Babak kedua kembali ke lapangan. Cakra Mangkurat hanya mengganti penjawa gawangnya. Babak kedua, Cakra Mangkurat bermain lebih agresif, nomor punggung tujuh tetap memberikan ancaman yang mengerikan melalui tendangannya yang mengarah ke gawang Kartim C. Si Rambut Kuncir tidak berkutik. Si Rambut Kuncir sering mendapatkan hadangan yang cukup ketat oleh anak-anak Cakra Mangkurat, apalagi ketika berhadapan langsung dengan nomor punggung satu, dengan songot marongnya.

 

Permainan yang spartan dan tanpa beban, membuat Cakra Mangkurat merasa nyaman untuk menari-nari di atas lapangan cokelat yang akhir-akhir ini sering disiram hujan. Naluri golnya seperti badak bercula satu: membahayakan. Dampaknya pada menit ke-16 Cakra Mangkurat berhasil menjebloskan bola untuk kedua kalinya, sehingga membuat Cakra Mangkurat berbalik unggul menjadi 2-1. Cakra Mangkurat tetap ingin menunjukkan bahwa mereka masih ada meskipun kemenangan ini tidak berarti apapun dalam table klasemen. Sama-sama dua kali kalah, menyebabkan kedua tim ini pupus harapan untuk lolos dari fase Grup D. Berdasarkan hasil kemenangan ini, Cakra M memiliki poin 3.

 

Denpasar B     6

PSDP A          6

CAKRA M     3

KARTIM C    0

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak