Lalampan. 2022. Semi final pertama yang
mempertemukan PSDP B (dusun Daleman) VS BTS FC (dusun Blajud) berlangsung
ketat, sengit dan impressif pada hari ini (07 November) jam 15.30 di Stadion
Somangkaan, yang karena diguyur hujan sejak hari Sabtu sore, tengah malam, ahad
siang, hingga senin siang menyebabkan lapangan licin, apalagi memang bermain
tanpa sepatu bola, semakin mudah jatuh, tajilid, tajalilid dan lain sebagainya.
Di laga sebelumnya, PSDP B mengkandaskan seniornya, PSDP A dengan skor 2-1.
Sedangkan BTS FC menumbangkan GAMA FC dengan skor 1-0.
PSDP B yang masih konsisten dengan jersey
merah-merah berhadapan dengan BTS FC yang juga istiqomah dengan jersey
utamanya: hitam-hitam. Kedua skuat masih sama-sama utuh, tidak ada yang terkena
kartu merah, tidak ada yang terakumulasi kartu kuning ataupun cedera, sehingga
kedua tim sama-sama menurunkan skuat utamanya. Meskipun di kubu BTS FC, masih
menyimpan striker andalan mereka, yaitu nomor punggung 12 yang baru dimasukkan
pada menit 14. Hal ini dipengaruhi intensitas serangan yang bertubi-tubi dari
PSDP B yang nyaris berbuah gol. Pada menit 15, seorang pemain PSDP B disleding
tekel, dijatuhkan didepan garis kotak penalty, namun wasit menganggap bukan
pelanggaran.
Keasyikan menyerang dengan mengurung total
pertahanan BTS FC, justru lini belakang PSDP B kecolongan di menit 18, melalui
skema umpan terukur, nomor punggung tujuh yang menerima umpan dari nomor
Sembilan, bola tanpa kontrol, ditendang ke gawang. BTS FC melakukan selebrasi,
begitu pula dengan supporter BTS FC, warga Blajud dan sekitarnya. Keunggulan
1-0 bertahan hingga turun minum. Penonton pun ada yang membeli es cincau
meskipun masih mendung.
Wasit meniup pluit panjang sebagai tanda memanggil
kedua tim, agar segera kembali masuk lapangan (meskipun turun minum tetap
berada di lapangan, berkumpul, melingkar, membicarakan strategi babak kedua).
Respon yang cukup baik diperagakan oleh Yayan (nomor punggun 17, PSDP B) dkk
yang menggedor lini pertahanan BTS FC yang telah berada di sebelah barat. BTS
FC pun tak tinggal diam. Serangan seporadis dilancarkan mengandalkan nomor
punggung 12 yang di babak bekerja ekstra untuk menambah keunggulan.
Babak kedua semakin sengit, empat menit berjalan,
PSDP B berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 karena menemukan bola muntah
di depan mulut gawang yang ditendang dengan sempurna ke gawang BTS FC. Beberapa
pemain BTS FC masih melakukan protes terhadap hakim garis yang kanan.
Sepertinya pemain tersebut mengatakan bahwa gol itu tidak sah, karena pemain
PSDP B dianggap offside. Protes dari pemain BTS FC tak diindahkan. BTS FC pun
harus legawa. Beberapa supporter juga terlihat ada yang akan protes, tapi
kemudian dilerai.
Dalam posisi imbang. PSDP B terkurung. Lini belakang
PSDP B harus bekerja ekstra yang dikawal nomor punggung enam. Para pemain PSDP
B masih kalem, santai dan tak terpancing emosi sama sekali. Kedua tim sama-sama
diisi oleh pemain-pemain muda yang rata-rata usianya baru 25 tahun. Tak ada
bentrokan dan tak ada konflik. Di waktu tersisa, PSDP B tak berdaya untuk
keluar dari kepungan BTS FC. Nomor punggung 12 (BTS FC) selalu datang dari arah
utara, menjadi momok yang sangat berbahya. Lini belakang PSDP B berada pada
level konsentrasi penuh. Penjaga gawang BTS FC tampak santai-santai saja,
karena nyaris tidak ada serangan yang membahayakan. Laga harus dilanjutkan
dengan adu penalty.
Kedua kapten melakukan tos koin. Gawang barat
dipilih. PSDP B menendang pertama.
PSDP B: I-IIIII (6)
BTS F:
I-III-I (5)
Dengan hasil ini, PSDP B berhak lolos ke Final Liga
Cekeran Desa Karduluk.