Lalampan.
2022. Delapan besar liga Ceker Karduluk telah menyelesaikan dua pertandingan.
Pertandingan pertama, BTS FC (Blajud) VS GAMA FC (Madak) berakhir 1-0 untuk
kemenangan BTS FC. Meskipun banyak penonton yang merasa aneh dengan laga
tersebut karena skema yang kurang baik. Jika skema benar, kemungkinan BTS FC
dan Gama FC tidak bertemu di delapan besar. Bisa jadi GAMA FC berjumpa PSDP B
atau PSDP A, begitu juga dengan BTS FC yang kemungkinan semestinya berjumpa
PSDP B atau PSDP A.
Laga
yang berlangsung sengit antara BTS FC VS GAMA FC dipenuhi dengan kartu kuning,
dan salah satu pemain GAMA FC melakukan tindakan yang kurang baik terhadap
wasit. Nyaris terjadi bentrok (selengkapnya bisa ditonton di youtube
lalampan.com). laga hari ini, PSDP B (Junior) VS PSDP A (Senior) keduanya
berasal dari dusun Daleman.
Dalam
laga yang bertajuk derby Daleman ini, Junior unggul cepat pada awal-awal babak
pertama. Serangan dari nomor punggung sepuluh, kemudian umpan cantik mampu
dikonfersi menjadi gol. Berkali-berkali serangan dan tendangan on target
membuat PSDP A melakukan rotasi cepat dengan melakukan pergantian pemain di
beberapa lini.
Rotasi
yang cukup efektif, pada menit 15, penjaga gawang Junior (PSDP B) harus
mengambil bola yang bersarang dalam gawangnya, setelah berkali-kali melakukan
tepisan, gol penyama kedudukan terjadi pada saat back PSDP B salah mengantisi
bola dan menyebabkan tendangan pojok untuk PSDP A. Dari Sepak pojok tersebut,
tercipta gol. PSDP B yang datang dengan jersey merah-merah bermain cukup
tenang. Lebih sering memainkan bola dari pada umpan-umpan cepat.
Di
waktu tersisa, PSDP A yang datang dengan jersey orange seperti takluk dari
tembok pertahanan lini belakang PSDP B. Pemain PSDP A yang biasanya sangat
lihai dalam mencari titik ruang, justru tak berkutik, bahkan tak dapat
melakukan tendangan offtarget (tidak terarah ke gawang). Menit-menit terakhir
babak pertama, PSDP B kembali unggul melalui nomor 17. Itu seperti menjadi solo
gol satu-satunya sepanjang gelaran Liga Cekeran Karduluk. Bola itu dibawanya
dari belakang, menari-nari sendirian dan melewati empat pemain hingga
menjebloskan pada penjaga gawang PSDB A yang berjersey loreng merah putih,
Madura United.
Pada
jeda waktu, langit Somangkaan berada di antara mendung dan cahaya matahari yang
malu-malu. Ibu-ibu Daleman berteriak, bersorak gembira memberikan dukungan pada
PSDP B karena permainannya lebih menghibur dan aktraktif. Sesekali nama wasit
disebut-disebut dalam teriakannya. Babak kedua dimulai. PSDP A menggertak
dengan mencoba memberikan umpan yang langsung ke depan, namun sayang lini
belakang masih sangat kokoh.
Beberapa
pelanggaran terjadi yang mengakibatkan pemain nomor 5 (PSDP A) harus
mendapatkan peringatan dari wasit. Juga pemain 12 yang harus mendapatkan kartu
kuning di babak kedua. Pemain nomor 13 yang melakukan protes terhadap kartu
tersebut juga mendapatkan kartu kuning, semuanya dari PSDP A. PSDP B cukup
percaya diri untuk selalu memainkan bola bahkan di areanya sendiri. Diisi oleh
pemain-pemain muda berbakat dan diracik dengan penuh penghayatan.
Menit-menit
akhir babak kedua, pemain nomor 17 (PSDP B) harus menerima kartu kuning karena
pada saat wasit membunyikan peluit panjang tanda offside, sang pemain masih
menendangnya pada penjaga gawang PSDP A, selain mendapatkan kartu kuning.
Dirinya pun pasrah meskipun cukup kaget. Seoarang pemain professional takkan
menendang bola jika sudah tahu ada tanda peluit dibunyikan. Laga berakhir
dengan kemenangan PSDP B yang disebut-sebut sebagai juniornya.